Surabaya (Antaranews Jatim) - Universitas Ciputra Surabaya, Kamis, resmi membuka dua program baru yaitu Program Studi Information System for Business (E-Commerce) dan Program Studi Ilmu Komunikasi dan Media Bisnis yang membuka kelas mulai tahun ajaran baru 2018-2019.
Rektor UC Surabaya Ir Yohannes Somawihardja M.Sc usai peresmian di kampus itu mengatakan tahun ini UC Surabaya mendapatkan izin untuk tiga prodi baru dari Kementerian Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi. Selain dua prodi itu, bulan depan akan diresmikan juga Prodi Food Technology.
"UC Surabaya sudah 13 tahun dan selama ini konsen ke `enterpreneur`. Dunia semakin berkembang. Kami ingin masuk ke pangsa pasar lain seperti tekonologi. Beberapa tahun terakhir kami memang sudah punya jurusan teknologi tapi kita ingin kembangkan," kata dia.
Pria yang juga Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Komisariat 1 Wilayah 7 menjelaskan, UC tertarik dengan bidang komunikasi karena erat dengan perkembangan teknologi selama ini.
Dia menambahkan, digabungnya Ilmu Komunikasi dengan media bisnis karena dia melihat peranan komunikasi saat ini sangat luar biasa terutama melalui ponsel pintar. Yohannes mencontohkan, mahasiswa kelihatannya tidak membaca koran tapi intens, tapi bisa mengetahui informasi yang cepat dari ponselnya.
"Untuk itu, selain 'big data' dan lain-lain yang sangat mendukung adalah konten. Kami ingin mahasiswa nantinya membuat konten video dengan durasi semenitan untuk praktiknya. Saya melihat apa yang dilakukan mahasiswa itu kaget karena tidak biasa dan efektif. Itu bagus kalau dikembangkan," katanya.
Nantinya, UC akan bekerja sama dengan media untuk memberikan materi dalam hal praktik kepada mahasiswa. Yohannes optimis kedua prodi baru ini akan saling bekerja sama yakni dalam teknologinya dan kontennya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik UC Surabaya Prof Jenny Lukito Setiawan mengungkapkan akan sulit untuk UC Surabaya jika hanya terus bertahan pada satu bidang keilmuwan. Sebab, dalam kurikulum selalu ada disiplin ilmu yang tadinya murni akan integrasikan untuk mendukung satu sama lain.
"Presiden Joko Widodo juga mengatakan kampus harus keluar dari yang 'track' yang ada. Di universitas menciptakan disiplin namun saat di dunia nyata masalah tidak hanya satu macam saja. Ini tantangan yang luar biasa dari Presiden Jokowi untuk mendobrak itu," ujarnya.(*)
