New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul berita tentang pencopotan menteri luar negeri AS.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Selasa (13/3) bahwa dia memutuskan untuk menggantikan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dengan Direktur CIA (Central Intelligence Agency) Mike Pompeo.
Kepergian Tillerson mengangkat kekhawatiran pasar bahwa pemerintahan Trump akan melembagakan kebijakan proteksionisme dan lebih agresif dalam menegosiasikan tarif perdagangan dengan negara-negara lain.
Para analis mengatakan, secara historis tarif menyebabkan dolar AS melemah selama masa kepresidenan George W. Bush dan Bill Clinton.
Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada Februari disesuaikan secara musiman, sesuai dengan konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/3).
Selama 12 bulan terakhir, indeks semua item atau barang naik 2,2 persen sebelum penyesuaian secara musiman.
Indeks untuk semua item dikurangi makanan dan energi meningkat 0,2 persen pada Februari, dan naik 1,8 persen selama 12 bulan terakhir, angka yang sama dengan dua bulan sebelumnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,25 persen menjadi 89,675 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2397 dolar AS dari 1,2336 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3977 dolar AS dari 1,3906 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7867 dolar AS dari 0,7877 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,64 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,37 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga turun menjadi 0,9439 franc Swiss dari 0,9466 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,2942 dolar Kanada dari 1,2828 dolar Kanada. (*)