Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur memperingati Hari Ginjal dan Hari Perempuan Sedunia dengan menggelar `Talkshow Kidneys and Women`s Health` di Aula RSUD Kota Madiun, Kamis.
Pembicara dalam kegiatan tersebut dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Madiun, dr Pebri Rahardian Ramli, mengatakan, penyakit ginjal kebanyakan disebabkan karena hipertensi dan diabetes.
"Hipertensi menjadi pemicu kasus gagal ginjal terbesar kedua di dunia. Karenanya, hipertensi ini harus segera dinormalkan agar tidak mengganggu fungsi ginjal. Salah satunya, dengan minum obat anti-hipertensi," ujar dr Pebri Rahardian Ramli.
Ia menjelaskan, hipertensi berpotensi gagal ginjal, karena kerja ginjal menjadi lebih berat saat tekanan darah naik. Untuk itu wajib segera diturunkan. Mulai dengan mengkonsumsi obat hingga mengurangi stres.
Sayangnya, banyak asumsi masyarakat yang enggan minum obat karena takut obat tersebut akan merusak fungsi ginjal. Padahal, anggapan itu salah besar.
"Justru, jika tidak minum obat anti-hipertensi, ginjalnya yang akan kena. Ini yang masih diyakini masyarakat, termasuk pasien saya," kata dia.
Selain dipicu oleh hipertensi, penyakit ginjal juga lebih banyak menyerang kaum wanita dari pada laki-laki. Sebab, penyakit pada perempuan seperti lupus dan infeksi ginjal juga berpotensi menyebabkan gagal ginjal selain hipertensi dan diabetes.
"Masalah pada ginjal ini juga berisiko kematian pada ibu hamil. Untuk itu, ibu hamil harus dalam keadaan sehat," katanya.
Ia menambahkan, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat. Jangan mengonsumsi suplemen dan minuman berenergi serta makanan siap saji secara berlebihan. Kemudian, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol
"Penyakit hampir semua disebabkan karena pola hidup yang tak sehat. Pencegahannya, harus dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk makanan olahan yang sehat," katanya. (*)