Blitar (Antaranews Jatim) - Dua penambang pasir terluka. setelah terjadi musibah tanah longsor di areal Kali Putih, Desa Karangrejo, Kabupaten Blitar, dan kepolisian resor setempat masih menangani perkara ini.
"Korban sedang menambang pasir di kali putih. Tidak lama kemudian tebing gunung longsor dengan material batu dan pohon. Korban berusaha untuk menghindar, namun longsoran mengenai keduanya," kata Kepala Polres Blitar AKBP Slamet Waloya di Blitar, Jumat.
Ia mengatakan, kedua korban adalah warga Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, yaitu Tholib (40), warga Desa Batuaji, serta Zamroji (35), warga Desa Deyeng. Mereka menambang pasir di sungai yang bernama Kali Putih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Korban diketahui sedang menambang pasir di sungai tersebut Jumat dini hari, sekitar jam 03.00 WIB. Korban terkena material batu serta pohon yang ikut dalam longsoran tersebut. Kondisi mereka juga cukup memprihatinkan, dengan luka di beberapa anggota tubuhnya.
"Korban terluka di bagian kepala dan tangan. Sampai saat di laporkan korban sadar dan dilakukan rawat nginap di Rumah Sakit Mardi Waloyo Kota Blitar," katanya.
Kapolres menambahkan, petugas juga sudah ke lokasi untuk memantau kondisi lapangan guna memastikan lingkungan tersebut. Polisi juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi terkait dengan kejadian tersebut.
Sejumlah rekan korban mengatakan, sebenarnya keduanya tidak terlalu dekat dengan tebing. Posisinya sekitar 30 meter dari tebing pinggir sungai itu. Namun, karena material longsoran yang terlalu banyak, keduanya ikut terkena material longsoran tersebut.
Kali Putih tersebut merupakan satu di antara aliran sungai yang menjadi jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut). Di tempat tersebut juga menjadi salah satu lokasi penambangan pasir di Kabupaten Blitar. Selain penambangan, warga juga sering datang berkunjung untuk liburan, sebab pemandangan alamnya juga bagus.
Di lokasi tersebut, sebenarnya sudah sering terjadi musibah tanah longsor. Banjir lahar hujan juga terjadi, terutama saat hujan deras terjadi di puncak gunung. Beberapa warga terutama penambang pasir banyak yang menjadi korban akibat lahar hujan di sungai tersebut. Bukan hanya jiwa, kendaraan untuk mengangkut pasir juga sering rusak terseret lahar hujan.
Pemerintah Kabupaten Blitar sebenarnya sudah memberikan imbauan agar warga tidak mencari pasir di tempat tersebut, sebab risikonya sangat besar. Namun, imbauan itu diabaikan warga dengan masih maraknya aktivitas penggalian pasir. (*)