Bojonegoro (Antara Jatim) - Remaja yang sehat adalah remaja yang terbebas dari seks bebas penyebab rusaknya kesehatan reproduksi," kata Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Permberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3A KB) Bojonegoro, Jawa Timur, Nurlina, Minggu.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebagai langkah awal, remaja wajib tahu yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Sebab, remaja adalah tumpuan generasi bangsa.
Ketika fase remaja bisa dilalui dengan baik dan sukses, maka selamatlah sebuah generasi sehinga kuncinya remaja harus sehat dan bahagia.
"Terkadang informasi tentang seksualitas itu tabu, padahal penting untuk diketahui dan didiskusikan, khususnya remaja dengan orangtua," katanya dalam diskusi remaja bertajuk pengetahuan bahaya narkoba dan kesehatan remaja.
Lina mewanti-wanti, jangan sampai remaja mendapatkan informasi yang keliru dari sumber yang tidak bisa dipercaya. Karena kemudahan informasi di internet seperti saat ini, lanjut dia, tidak sedikit masyarakat disesatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Remaja harus ingat "triad genre", yaitu "No Free Sex", "No HIV/AIDS", dan "No" pernikahan dini," kata dia di depan puluhan para pegiat Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dari 12 desa di Kecamatan Gayam.
Selain sehat, remaja juga harus bahagia. Penting bagi remaja untuk memahami bagaimana bahagia yang sebenarnya.
"Remaja sering terjebak pada kebahagiaan semu dan instan, dan ini dimanfaatkan para pengedar narkoba untuk mencekoki remaja dengan barang haram itu," kata IPTU Mulyono, Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Satres Narkoba Polres Bojonegoro Iptu Pol Mulyono.
Dalam kesempatan diskusi itu, ia menjelaskan jenis-jenis narkoba dan bagaimana mengenalinya. Mul juga menjelaskan bahaya dari narkoba tersebut.
"Saya tidak ingin ada diantara para remaja di sini terkena narkoba, jangan sampai kejadian ya," ucapnya.
Diskusi ini merupakan bagian dari Program Peningkatan Kelembagaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang diprakarsai Operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Dalam pelaksanaannya, EMCL menggandeng LSM Pattiro Surakarta.
Menurut Program Manager Pattiro Wiwik Nur Widiyanti, agenda ini adalah tindak lanjut dari pembentukan kepengrusan PIK-R beberapa waktu lalu di setiap desa di Kecamatan Gayam.
"Kegiatan kali ini untuk penguatan wawasan dan materi bagi pengurus, yang nantinya bisa di tularkan pada teman-teman remaja lain," ujarnya.
Perwakilan EMCL Galih Tiara mengatakan bahwa program ini merupakan komitmen EMCL untuk mendukung pemerintah dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat dengan fokus kesehatan remaja.
"Lapisan masyarakat saat ini paling banyak usia pemuda atau remaja, apalagi di era banjir informasi seperti saat ini," ucapnya. (*)