Madiun (Antara Jatim) - Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan Kabupaten Madiun melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah agen penjualan elpiji ukuran tiga kilogram untuk mengantisipasi lonjakan harga dan penimbunan menjelang Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Kepolisian Resor (Polres), Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Madiun, dan Hiswana Migas Madiun itu melakukan inspeksi mendadak ke beberapa agen besar elpiji di Kabupaten Madiun, di antaranya CV Degan Ijo di Kecamatan Madiun dan PT Alfa Prima Gas di Kecamatan Mejayan.
"Inspeksi mendadak dilakukan untuk memantau harga dan stok elpiji, terlebih elpiji ukuran tiga kilogram menjelang perayaan Natal dan tahun baru," ujar Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono, Jumat.
Menurut dia, dari hasil sidak yang dilakukan, disimpulkan kebutuhan elpiji masih relatif normal. Meski ada peningkatan, namun relatif aman. Demikian juga harga per tabung, meski ada kenaikan namun masih tergolong normal.
Ia juga memastikan pasokan elpiji tiga kilogram dari pertamina ke agen dan pangkalan di Kabupaten Madiun sangat aman. Diprediksi stok mampu mencukupi kebutuhan warga hingga akhir bulan Desember 2017.
Mengacu data tahun lalu, saat Natal dan tahun baru, diperkirakan terjadi kenaikan permintaan elpiji tiga kilogram sekitar 4 hingga 5 persen dibanding hari biasa.
Untuk itu, Hiswana Migas Madiun akan mengajukan penambahan fakultatif elpiji ke PT Pertamina, jika permintaan di pasaran terjadi peningkatan.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, memastikan kebutuhan elpiji di Kabupaten Madiun aman hingga memasuki awal tahun 2018.
Sesuai data dari Pertamina, kebutuhan di Kabupaten Madiun rata-rata mencapai 1.500 tabung per bulan. Sehingga stok dari pertengahan bulan Desember 2017 hingga akhir bulan sangat aman.
"Data yang disampaikan petugas Pertamina di Kabupaten Madiun hingga awal tahun dijamin tidak terjadi kelangkaan elpiji. Untuk memantau perkembangan kebutuhan elpiji, dinas selalu berkoordinasi dengan satgas pangan dan agen maupun pangkalan untuk mencegah kelangkaan dan permainan elpiji," kata Agus Suyudi.
Ia, menegaskan, dinasnya selaku pengawas akan intensif melakukan pemantauan jika di lapangan terjadi kelangkaan. Bagi warga yang mengetahui ada praktik penyalahgunaan penyaluran elpiji bersubsidi, maka bisa melapor ke Hiswana, polisi, ataupun satgas pangan. (*)