Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menyoroti pemasangan box culvert atau gorong-gorong di sejumlah perumahan mewah di Kota Pahlawan yang dinilai menjadi penyebab banjir.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya M. Machmud, di Surabaya, Jumat, mengatakan salah satu penyebab banjir di sejumlah wilayah di Kota Surabaya pada Jumat (24/11) lalu adalah karena saluran air induk atau box culvert tidak terhubung dengan baik dengan saluran air di kampung-kampung.
"Kami menilai sejumlah perumahan dan bangunan tinggi dengan hunian yang banyak juga menjadi salah satu penyebab tidak tertampungnya air di saluran induk (box culvert) milik Pemkot. Dampaknya, air meluap dan menyebabkan banjir," katanya.
Menurut dia, air kotor yang berasal dari perumahan, gedung-gedung tinggi terutama apartemen dan mal bermuara ke saluran induk yang dibangun Pemkot Surabaya yang dibiayai dana APBD.
Machmud mengatakan pemilik gedung-gedung tinggi itu sangat diuntungkan dengan pembangunan box culvert milik Pemkot, bahkan ada salah satu perumahan yang ternyata "out flow drainase" (saluran pembuangannya) terpotong, hanya karena menunggu pembangunan box culvert dari pemkot sebagai saluran induknya.
Untuk itu, mantan Ketua DPRD Surabaya dari fraksi partai Demokrat ini meminta kepada Pemkot Surabaya untuk memperketat proses izin terhadap perumahan dan pembangunan gedung-gedung tinggi yang potensi okupansi huniannya sangat banyak.
"Bila perlu ditambah klausula persyaratan izinnya, karena faktanya pengguna manfaat saluran induk yang dibangun Pemkot itu justru para pengusaha itu, bukan mayoritas warga Kota Surabaya, harusnya mereka bayar mahal soal itu," katanya.
Ia menilai jika ada aturan soal pemanfaatan saluran induk (box culvert) yang dibangun Pemkot Surabaya ini dibuat, maka para pengusaha dibidang properti akan semakin hati-hati dengan saluran pembuangannya.
"Sebaiknya memang dibuat aturan baru jika memang belum ada cantolan perdanya karena persoalan ini juga menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah Kota Surabaya," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menyebutkan sampah sebagai salah satu penyebab banyaknya titik genangan air saat hujan saat mengguyur Surabaya.
Ia mengatakan jajarannya sudah meninjau beberapa lokasi genangan dan menemukan banyak sampah di saluran air sekitar genangan tersebut. "Banyak sampah yang menumpuk sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar," katanya.
Selain banyaknya sampah yang menyumbat saluran air, lanjut Risma, intensitas hujan juga tergolong tinggi. (*)