Jember (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre XI Jember, Jawa Timur mengirim beras sekitar 50.000 ton ke sejumlah daerah luar Pulau Jawa di antaranya Kalimantan Barat, Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur dan Bali.
"Selama setahun terakhir ini kami sudah distribusikan 50.000 ton beras ke sejumlah daerah yang mengalami kekurangan beras sesuai dengan instruksi Bulog pusat," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre Jember Dwiana di Jember, Senin.
Menurutnya realisasi serapan gabah dan beras di Bulog Jember hingga awal November 2017 mencapai 94.500 ton setara beras atau sekitar 124 persen dari target pengadaan beras yang dipatok oleh Kementerian Pertanian.
"Stok beras di Jember cukup aman, meskipun sekitar 50.000 ton beras dikirim ke berbagai daerah luar pulau selama setahun ini," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten penghasil beras terbanyak atau lumbung pangan di Jawa Timur, sehingga produksi gabah dan beras melimpah di kabupaten setempat.
"Stok beras yang tersedia di gudang Bulog setelah dikurangi jumlah beras yang dikirim ke luar daerah masih tercatat sebanyak 44.500 ton dan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan program beras sejahtera di Jember selama 16 bulan kedepan," ujarnya.
Setiap tahun, lanjut dia, stok beras di Jember surplus, sehingga Bulog Subdivre XI selalu mengirimkan sisa beras ke sejumlah daerah yang defisit khususnya beberapa daerah luar Pulau Jawa.
"Alhamdulillah tahun ini serapan Bulog Jember tertinggi di Indonesia dan merupakan serapan tertinggi selama lima tahun terakhir, namun kami terus melakukan pembelian gabah dan beras petani," katanya.
Dwiana menjelaskan Bulog Jember melakukan sinergi dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Komando Distrik Militer (Kodim) dalam melaksanakan serapan gabah, sehingga realisasi serapan di Jember bisa mencapai 124 persen dari target yang dipatok Kementerian Pertanian sebesar 76.000 ton atau 130 persen dari target yang dipatok internal Bulog sebanyak 72.000 ton.(*)