Jember (Antara Jatim) - Kereta kesehatan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) atau "rail clinic" akan disiagakan di Stasiun Banyuwangi untuk pelayanan kesehatan pengungsi Gunung Agung di wilayah setempat, apabila gunung yang memiliki ketinggian 3.143 meter dari permukaan laut (mdpl) itu erupsi.
"1 set rail clinic yang terdiri dari dua kereta disiagakan di Daop 9 guna membantu pelayanan kesehatan pengungsi ketika Gunung Agung benar-benar erupsi dan Kabupaten Banyuwangi kemungkinan terkena dampak erupsi tersebut," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Luqman Arif di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Menurutnya kereta kesehatan tersebut masih menjalani pemeriksaan sarana di Depo Lokomotif Jember dan kemungkinan akan bergeser ke Kabupaten Banyuwangi untuk disiagakan di Stasiun Banyuwangi pada Selasa (3/10).
"Rail clinic mulai besok Selasa disiagakan di Stasiun Banyuwangi, sehingga apabila sewaktu-waktu Gunung Agung meletus, kereta kesehatan langsung bisa beroperasi memberikan bantuan kesehatan kepada korban terdampak erupsi Gunung Agung di Banyuwangi," katanya.
Selain kereta kesehatan, lanjut dia, PT KAI Daop 9 Jember juga menyiapkan posko siaga tanggap bencana baik di stasiun maupun klinik untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Banyuwangi yang terkena dampak erupsi Gunung Agung.
"Kami menyediakan sebanyak 20.000 masker dan akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan obat-obatan infeksi saluran pernapasan atas, diare, dan iritasi mata yang biasa diderita oleh korban bencana alam akibat letusan gunung berapi," ujarnya.
PT KAI juga akan menyiapkan susu untuk anak-anak balita di Banyuwangi dan berbagai kebutuhan lainnya pascabencana erupsi Gunung Agung, sehingga pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas gunung berapi di Pulau Bali tersebut.
Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3.143 meter dari permukaan laut (mdpl) naik statusnya dari Siaga menjadi Awas sejak 22 September 2017, namun berdasarkan pemantauan petugas PVMBG di Karangasem Bali, aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan sejak dua hari terakhir.
Berdasarkan rapat koordinasi BPBD Jatim, kemungkinan sejumlah daerah di Jatim terkena dampak erupsi karena jarak dengan Gunung Agung yakni Kabupaten Banyuwangi berjarak 125,26 kilometer, Kabupaten Situbondo 181,79 kilometer, dan Probolinggo 261 kilometer.
Pemerintah Provinsi Bali mencatat jumlah pengungsi sesuai data terakhir mencapai sekitar 144.389 orang yang tersebar pada sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata tersebut.(*)