"Ekspor bawang merah harus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas pasar bawang merah nasional," ujarnya kepada wartawan di sela pelepasan ekspor.
Sebanyak 247,5 ton bawang merah yang diekspor itu dikemas di dalam sembilan kontainer untuk dikirim ke Thailand dan Singapura.
"Sejak tahun 2016 Indonesia tidak lagi mengimpor bawang merah, bahkan mulai meningkatkan ekspor. Ini komitmen pemerintah untuk menggenjot produk pertanian agar bisa bersaing di pasar luar negeri," katanya.
Dia menjelaskan dua perusahaan eksportir tersebut sengaja digandeng pemerintah untuk mengekspor bawang merah dari hasil pertanian di wilayah Indonesia Timur.
"Pemerintah baru bisa konsentrasi mengekspor sejak tahun 2016 lalu setelah melihat komoditas pertanian bawang merah dari lahan pertanian di Brebes, Bima, Probolinggo, dan Batu Malang sedang bagus," ucapnya.
Dia memaparkan pada tahun 2014 Indonesia masih impor bawang merah konsumsi dan benih sebanyak 74.903 ton. Pun di tahun 2015 Indonesia masih impor bawang merah sebanyak 17.429 ton.
"Mulai tahun 2016 sudah tidak impor lagi, bahkan mulai mengekspor bawang merah sebanyak 735 ton," katanya, menjelaskan.
Hingga tahun ini pemerintah terus menggenjot ekspor bawang merah. "Bulan depan rencananya ekspor bawang merah akan ditambah 10 kontainer ke Thailand dan Singapura," ucapnya.
Menurut dia swasembada pangan hortikultura yang dicapai dengan susah payah ini bisa terus dilanjutkan dengan menargetkanIndonesia harus menjadi lumbung pangan dunia di 2045.
"Yang menjadi pekerjaan rumah sekarang bagaimana meningkatkan produksi pertanian bawang putih. Selama ini belum bisa ekspor. Pak Menteri sedang menyusun strategi untuk swasembada bawang putih," ujarnya. (*)