Surabaya (Antara Jatim) - General Manager Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya yang juga menjadi bagian dari PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Fajar Subeni mengatakan kontribusi penyediaan jasa hotel daring/online bagi pertumbuhan hotel nasional sangat signifikan.
"Dari data peningkatan okupansi yang kami punyai, travel daring berkontribusi tinggi bagi hotel kelolaan HIN. Bahkan, khususnya Grand Inna Tunjungan yang dibawah naungan HIN disumbang sekitar 25,67 persen dari travel daring tersebut," kata Fajar dalam keterangan persnya di Surabaya, Minggu.
Ia menyebutkan pada bulan Juli, okupansi rata-rata hotel di Surabaya 57,7 persen, sementara okupansi di Grand Inna Tunjungan mencapai 66,8 persen dari 118 kamar yang dioperasikan.
Sedangkan hingga Agustus, kata dia, rerata okupansi hotel bintang di Surabaya mencapai 52,3 persen, dan okupansi Grand Inna Tunjungan sebesar 55,7 persen.
Ia mengatakan, meski kerja sama dengan travel daring mampu memberikan kontribusi pada okupansi, namun PT HIN tetap memberi batasan ketika okupansi sudah mencapai 70 persen.
"Namun jika kami tutup jatah atau ruang di travel daring, rating hotel kami akan menurun. Dan untuk mempertahankan kami tawarkan kamar yang berkelas atas," tuturnya.
Fajar mengatakan, pihaknya kini terus berusaha meningkatkan layanan, karena persaingan bisnis hotel semakin ketat, dengan menambah fasilitas agar tetap bisa bersaing dengan hotel kelas internasional sekalipun.
"Fasilitas akan ditambah Coffee Terrace Tunjungan. Tempat kongkow dan cangkrukan ini akan diresmikan di Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya dengan fasilitas 30 tempat duduk dan estimasi omzet Rp400 juta per bulan," tuturnya.
Selain itu, 14 hotel di bawah naungan HIN juga sedang melakukan perubahan, sebab tahun 2017 menjadi program tahun perubahan, tahun 2018 saatnya tumbuh dan di tahun 2019 saatnya leading.
"Perubahan ini sangatlah perlu, mengingat persaingan bisnis perhotelan semakin ketat. Kendati di sisi okupansi untuk Grand Inna Tunjungan ini sudah mencapai 60 persen lebih, yang 40 persennya disumbang dari goverment. Kami masih terus mengembangkan kualitas layanan dan propertinya," katanya.
Sementara itu, PT HIN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang penyediaan akomodasi, makanan dan minuman.(*)