Inna Simpang Surabaya Investasi Rp10 M Renovasi Kamar
Selasa, 4 September 2012 15:21 WIB
Surabaya - Manajemen Inna Simpang Hotel Surabaya menginvestasikan dana senilai Rp10 miliar untuk merenovasi 96 kamar yang ada di hotel tersebut sehingga desain interior kamar menjadi minimalis dibandingkan selama ini yang memakai konsep konvensional.
General Manager Inna Simpang Hotel Surabaya, Sunarko Hidayat, di Surabaya, Selasa, mengemukakan, tahap pembangunan 96 kamar tersebut dilakukan akan mulai bulan Oktober 2012 sehingga pada triwulan I/2013 sudah siap untuk melayani masyarakat.
"Upaya itu sekaligus langkah kami menuju 'take off' secara murni untuk memeberikan pelayanan optimal dan profesional kepada masyarakat pariwisata di Jawa Timur pada tahun 2014. Mudah-mudahan dengan cara ini bisnis kami kian meningkat," katanya.
Dengan adanya renovasi 96 kamar itu, ia mengakui akan berdampak terhadap realisasi target okupansi pada tahun 2012 sebesar 73 persen. "Akibat renovasi kamar itu, kami prediksi target okupansi tahun 2012 hanya tercapai 63 persen," ujarnya.
Pencapaian okupansi Inna Simpang Hotel saat ini mencapai 58 persen. Untuk mencapai target okupansi tahun 2012, manajemen siap melakukan serangkaian strategi bisnis.
"Contoh, menambah jadwal kunjungan ke mitra bisnis, mengoptimalkan web yang ada, dan terus menjalin kerja sama dengan media massa di Jawa Timur terutama dari sisi publikasi," katanya.
Mengenai komposisi tamu yang biasa menginap di hotelnya, ia mengatakan, sampai sekarang 65 persen didominasi tamu dari kalangan pemerintah dan sisa 35 persennya merupakan kalangan korporasi dan individual.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, sebelumnya menyebutkan, Tingkat Penghunian Kamar/TPK hotel bintang di Jatim pada Juli 2012 hanya mencapai 45,32 persen atau turun 4,70 poin dibandingkan TPK Juni 2012 yang mencapai 50,02 persen.
"Kondisi tersebut memperlihatkan pada bulan Juli 2012 rata-rata dari setiap 100 kamar yang tersedia di hotel bintang di Jatim, hanya ada 45 hingga 46 kamar yang dihuni tamu per hari," katanya.
Pada umumnya, kata dia, TPK untuk seluruh hotel bintang pada bulan Juli 2012 lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2010 dan 2011. Tahun 2010 TPK seluruh hotel bintang di Jatim tercatat 50,41 persen dan tahun 2011 meningkat 54,45 persen.
"Sementara, TPK pada bulan Juli 2012 justru hanya 45,32 persen. Penurunan itu karena adanya Bulan Ramadhan 1433 Hijriah pada akhir bulan Juli lalu sehingga banyak pihak yang mengurangi kegiatannya di hotel," katanya. (*)