"Alhamdulillah, berkat kerja sama RPH dan PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia) Cabang Jawa Timur I, praktik penyembelehan sapi untuk takmir se-Surabaya berjalan lancar," kata Dirut Perusahaan Daerah RPH Surabaya Teguh Prihandoko kepada Antara di Surabaya.
Menurut dia, sebelumnya para tamir masjid tersebut juga diundang mengikuti pelatihan atau penjelasan tentang tata cara penyembelihan hewan kurban yang baik dan sesuai syariat Islam di gedung FKH Kampus C Unair pada Minggu (6/8).
Selain itu, lanjut dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya juga menggelar pelatihan serupa di kantornya selama enam hari mulai 21 hingga 26 Agustus 2017.
"Ini menyediakan bagi takmir yang tidak bisa mengikuti pelatihan yang digelar di FKH Unair," katanya.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Timur I Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si mengatakan selama pelatihan pihaknya juga mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Ada sesi menarik tentang perebahan sapi kurban tanpa stres dan nyeri. Ini penting. Karena bila cara merebahkan sapi ini tidak benar, sapinya akan stres," katanya.
Selain praktik penyembelihan hewan kurban, RPH bekerja sama dengan Paguyupan Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Kota Surabaya juga menggelar kegiatan Bursa Sapi Kurban 2017 yang dimulai pada 1 Agustus- 3 September 2017.
"Tujuan dari bursa ini adalah untuk menyediakan sapi kurban yang memenuhi syarat Islam dan tentunya telah mendapatkan pemeriksaan dari dokter hewan," kata Teguh.
Ia berharap sentralisasi penjualan bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hewan kurban yang diharapkan. Untuk model penjualan, lanjut dia, RPH melakukan penjualan sendiri dengan mengadakan pembelian hewan kurban di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di daerah Jatim.(*)