Kediri (Antara Jatim) - Anggota DPRD Kota Kediri Sujono Teguh Wijaya berebut rekomendasi Partai
Nasional Demokrat (Nasdem) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
2018, bersaing dengan Wali Kota Kediri petahana Abdullah Abu Bakar dan
mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar.
"Kemarin mengambil formulir pendaftaran dan hari ini saya mengembalikan. Saya mengambil formulir untuk bakal calon Wali Kota," kata Sujono Teguh Wijaya yang ditemui di kantor DPD Nasdem Kota Kediri, Jawa Timur, Senin.
Ia mengaku tergerak ikut dalam bursa Pilkada Kota Kediri karena ingin menjadikan Kota Kediri lebih baik, dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan sosial, bahkan ia sudah menyiapkan visi misi yang akan ia bawa untuk maju dalam pilkada.
"APBD Kota Kediri hampir Rp1,5 triliun. Dengan anggaran ini, harusnya seluruh warga bisa sejahtera," katanya.
Ia mengaku serius maju Pilkada Kota Kediri. Selain dari DPD Nasdem Kota Kediri, ia juga mengambil formulir ke PDIP maupun DPC Partai Hanura Kota Kediri. Sejumlah formulir sudah ia kembalikan. Selain itu, ia juga akan mengambil formulir di DPC PKB.
"Untuk memberangkatkan minimal enam kursi, jadi harus banyak koalisi dengan partai lain," kata pria yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kediri ini.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Kediri Nafis Kurtubi mengatakan partainya memang membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah, baik ali kota maupun wakil wali kota. Pendaftaran telah dibuka dan berakhir pada Senin, 31 Juli 2017.
Ia menyebut Sujono Teguh Wijaya memang mengambil fomulir dan telah mengembalikannya. Berkas seluruhnya juga telah dilengkapi, namun untuk kepastian nama yang mendapatkan rekomendasi, ia belum bisa memutuskan.
Selain Sujono, juga ada sejumlah tokoh lain yang mengambil formulir dan mengembalikannya. Untuk yang mengambil formulir sebagai bakal calon Wali Kota Kediri, antara lain mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar, petahana Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Sedangkan dua tokoh lainnya mengambil formulir untuk menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Kediri, yakni Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah serta Gutomo, seorang pengusaha.
"Kami tentunya mengadakan pleno terkait seluruh bakal calon yang mendaftar dan setelahnya akan kami ajukan ke DPW, selanjutnya ke DPP Partai Nasdem. Untuk rekomendasi, itu dari pusat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari DPP Partai Nasdem juga mengadakan survei terkait seluruh calon yang mendaftar, sehingga tidak begitu saja memutuskan siapa yang akan diberikan rekomendasi. Calon yang diusung juga diharuskan memiliki elektabilitas yang tinggi.
Nafis menambahkan, DPD Partai Nasdem Kota Kediri hanya mempunyai satu kursi. Untuk maju menjadi bakal calon kepala daerah, minimal harus mempunyai enam kursi, sehingga partai pun aktif koalisi dengan partai lain untuk persiapan pilkada. (*)
"Kemarin mengambil formulir pendaftaran dan hari ini saya mengembalikan. Saya mengambil formulir untuk bakal calon Wali Kota," kata Sujono Teguh Wijaya yang ditemui di kantor DPD Nasdem Kota Kediri, Jawa Timur, Senin.
Ia mengaku tergerak ikut dalam bursa Pilkada Kota Kediri karena ingin menjadikan Kota Kediri lebih baik, dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan sosial, bahkan ia sudah menyiapkan visi misi yang akan ia bawa untuk maju dalam pilkada.
"APBD Kota Kediri hampir Rp1,5 triliun. Dengan anggaran ini, harusnya seluruh warga bisa sejahtera," katanya.
Ia mengaku serius maju Pilkada Kota Kediri. Selain dari DPD Nasdem Kota Kediri, ia juga mengambil formulir ke PDIP maupun DPC Partai Hanura Kota Kediri. Sejumlah formulir sudah ia kembalikan. Selain itu, ia juga akan mengambil formulir di DPC PKB.
"Untuk memberangkatkan minimal enam kursi, jadi harus banyak koalisi dengan partai lain," kata pria yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kediri ini.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Kediri Nafis Kurtubi mengatakan partainya memang membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah, baik ali kota maupun wakil wali kota. Pendaftaran telah dibuka dan berakhir pada Senin, 31 Juli 2017.
Ia menyebut Sujono Teguh Wijaya memang mengambil fomulir dan telah mengembalikannya. Berkas seluruhnya juga telah dilengkapi, namun untuk kepastian nama yang mendapatkan rekomendasi, ia belum bisa memutuskan.
Selain Sujono, juga ada sejumlah tokoh lain yang mengambil formulir dan mengembalikannya. Untuk yang mengambil formulir sebagai bakal calon Wali Kota Kediri, antara lain mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar, petahana Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Sedangkan dua tokoh lainnya mengambil formulir untuk menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Kediri, yakni Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah serta Gutomo, seorang pengusaha.
"Kami tentunya mengadakan pleno terkait seluruh bakal calon yang mendaftar dan setelahnya akan kami ajukan ke DPW, selanjutnya ke DPP Partai Nasdem. Untuk rekomendasi, itu dari pusat," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari DPP Partai Nasdem juga mengadakan survei terkait seluruh calon yang mendaftar, sehingga tidak begitu saja memutuskan siapa yang akan diberikan rekomendasi. Calon yang diusung juga diharuskan memiliki elektabilitas yang tinggi.
Nafis menambahkan, DPD Partai Nasdem Kota Kediri hanya mempunyai satu kursi. Untuk maju menjadi bakal calon kepala daerah, minimal harus mempunyai enam kursi, sehingga partai pun aktif koalisi dengan partai lain untuk persiapan pilkada. (*)