Karakas, Venezuela, (Antara/Xinhua-OANA) - Venezuela telah mengumumkan kematian Enderson Cladera (23) pada Rabu (26/7) dalam protes di Kota Kecil Timotes di bagian barat negeri tersebut, sebelum pemilihan Sidang Majelis Konstituante Nasional (ANC) pada 30 Juli.
Jaksa penuntut umum Venezuela, yang menulis di akun Twitternya, mengatakan pria itu cedera di kepala selama awal pemogokan dua-hari, yang diserukan oleh Uni Demokratik Meja Bundar (MUD) digelar pada 26-27 Juli.
Caldera dibawa ke rumah sakit di Kota Valera untuk diobati tapi ia meninggal pada Rabu malam.
Beberapa jam sebelumnya, pihak berwenang sudah mengumumkan kematian Rafael Antonio Vergara selama satu protes di Kota Kecil Campo Elias, sementara anak lelaki yang berusia 16 tahun, Juan Carlos Aponte, meninggal di Negara Bagian Miranda di bagian utara negeri tersebut.
Protes anti-pemerintah itu, yang diserukan oleh MUD sejak awal April, menuntut pemilihan umum dini, pembebasan tahanan politik dan berakhirnya upaya pemerintah untuk menulis-ulang Undang-Undang Dasar melalui ANC, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Protes tersebut telah menghalangi jalan dan mengakibatkan bentrokan.
Jaksa umum telah menghitung sedikitnya 105 orang tewas sejak awal April. Kedua pihak telah saling menuduh mengenai korban tewas, sementara pemerintah menuduh MUD menyewa penjahat jalanan untuk menyulut kerusuhan, sedangkan oposisi menuding militer dan polisi sebagai penyebab kerusuhan itu.(*)
Protes Jalnan di Venezuela Jadi Telan 105 Korban Jiwa
Jumat, 28 Juli 2017 10:22 WIB