Situbondo (Antara Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Kabupaten Situbondo,
Jawa Timur, tercatat sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD)
tertingi dalam APBD Tahun Anggaran 2016.
"Dalam catatan APBD 2016 tiga rumah sakit milik dan Badan Layanan
Usaha Daerah (BLUD) puskesmas pemerintah daerah menyumbang PAD tertinggi
yakni sebesar Rp103 miliar lebih dari total keseluruhan PAD sebesar
Rp173 miliar," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di Situbondo, Rabu.
Tiga RSUD yang tersebar di tiga wilayah itu, lanjut dia, di
antaranya RSUD Abdoerrahem, Kecamatan Kota Situbondo, wilayah barat
yakni di Kecamatan Besuki, RSUD Besuki dan di wilayah timur RSUD
Asembagus, Kecamatan Asembagus.
Ia mengemukakan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal
dari tiga rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Situbondo itu tidak
disetorkan ke Kas Daerah (Kasda) melainkan langsung masuk ke rekening
BLUD.
Dalam penyampaian nota Rancangan Peraturan Daerah
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2016, katanya, sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 61 Tahun 2017 bahwa
BLUD seperi RSUD dan Puskesmas diberikan fleksibilitas untuk menerapkan
praktik-prakti bisnis yang sehat.
"Oleh karena itu BLUD tiga rumah sakit milik pemerintah daerah
menyumbang PAD terbesar sehingga melampaui atau melebihi target PAD
2016. Karena target PAD 2016 sebesar Rp159 miliar lebih, namun yang
dicapai atau terealisasi lebih dari Rp173 miliar," katanya.
Selain tiga rumah sakit menjadi penyumbang PAD terbesar, menurut
Dadang, tercatat juga penyumbang PAD terbesar lainnya yang berasal dari
pendapatan lain-lain yang sah dan jumlahnya mencapai lebih dari Rp10
miliar.
"Sedangkan kontribusi terendah terhadap pendapatan asli daerah atau
PAD terendah tercatat pada pendapatan dari hasil pengelolaan dana
bergulir," tuturnya. (*)