Pamekasan (Antara Jatim) - Politikus Partai Gerindra Pamekasan, Jawa Timur yang juga bakal calon bupati dari partai itu Agus Sujarwadi menggagas program bantuan beasiswa bagi santri penghafal Al Quran hingga meraih gelar doktor sebagai bentuk apresiasi apresiasi terhadap para penghafal Al Quran.
"Program ini akan kami lakukan apabila saya terpilih sebagai Bupati Pamekasan pada pilkada yang akan digelar pada 28 Juni 2018," katanya kepada Antara di Pamekasan, Sabtu pagi.
Agus yang juga Ketua Partai Gerindra Pamekasan tersebut mengemukakan hal ini, menjelaskan program perioritas yang akan dilakukan apabila yang bersangkutan terpilih sebagai Bupati Pamekasan.
Menurut Agus, sebagai sebuah kabupaten yang menetapkan diri memperioritaskan pembangunan pada nilai-nilai ke-Islam-an melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam), seharusnya komitmen untuk mencetak intelektual muda berbasis pendidikan agama yang kuat, juga harus dilakukan pemerintah daerah.
Salah satunya memberikan penghargaan kepada masyarakat Pamekasan berupa bantuan beasiswa hingga jenjang pendidikan yang paling tinggi, yakni strata 3 (S3).
"Tidak ada ruginya apabila pemkab mengalokasikan anggaran untuk menyekolahkan para santri-santri penghafal Al Quran di Pamekasan ini hingga ke jenjang pendidikan yang paling tinggi," ujar Agus.
Hanya saja, santri penghafal Al Quran yang diberi beasiswa oleh pemkab melalui dana APBD itu, juga harus bertanggung jawab dengan beasiswa yang diterimanya, yakni harus kembali ke Pamekasan dan ikut membantu memajukan pembangunan di Pamekasan, sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
Jika alokasi anggaran pemkab tidak cukup, politikus muda itu berpendapatkan perlu diambil dari dana lembaga "baitul mal", yakni lembaga keuangan yang sebagian besar pendapatannya merupakan sumbangan dari para rekanan pelaksana proyek.
"Dana 'baitul mal' yang hendak saya buat apabila saya terpilih menjadi bupati itu, merupakan dana 'fee proyek' dari rekanan. Selama ini fee proyek itu kan masuk ke pribadi pejabat. Kalau saya jadi bupati, harus disumbangkan ke 'baitul mal', bukan pada pribadi lagi," ujar Agus Sujarwadi.
Selain itu, Agus berpendapat, kerja sama antara pemerintah dengan lembaga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada pendalaman pemahaman keagamaan muklak dibutuhkan, sehingga terjadi kesinambungan pengembangan pendidikan yang dikelola dan dibiayai oleh negara dengan pendidikan swasta.
Pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pamekasan sebagian diantara juga perlu dialokasikan untuk investasi masa depan ummat yang berkualitas dan lebih baik, yakni berupa beasiswa untuk pendidikan tinggi.
"Jadi, ini juga bagian dari upaya untuk membangun masa depan generasi muda Pamekasan yang lebih baik, yakni memiliki spesifikasi keilmuan yang mumpuni, tapi memiliki dasar agama yang kuat. Jadi, memberikan beasiswa kepada santri penghafal Al Quran hingga S3, menurut hemat saya merupakan investasi keummatan yang terarah," ujar politikus muda pengagum Prabowo Subianto ini.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, program bantuan beasiswa bagi penghafal Al Quran ini merupakan program perioritas dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Pamekasan. (*)