Surabaya, (Antara Jatim) - Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya menyatakan kesiapannya melayani angkutan arus mudik dan musim libur lebaran 2017 setelah berkoordinasi dengan seluruh pelaku usaha serta pemangku kepentingan transportasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Kami telah berkoordinasi secara marathon dan bertahap dengan seluruh pelaku usaha serta pemangku kepentingan transportasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk memperkuat layanan angkutan lebaran," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya Dody Triwahyudi, saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
Dia mengatakan, saat ini ada enam operator pelayaran jasa transportasi penumpang dan barang yang telah menyatakan kesiapannya melayani angkutan lebaran 2017.
Mereka adalah PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT Dharma Lautan Utama (DLU), PT Jembatan Nusantara (JN), PT Gerbang Samudra Sarana (GSS), PT Berlian Lautan Sejahtera (BLS), dan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry.
"Masing-masing operator menyatakan kesiapannya mendukung kelancaran angkutan lebaran 2017 dengan menyodorkan jumlah armada beserta kapasitas yang tersedia," katanya.
Dari enam operator pelayaran tersebut diperoleh total 31 armada yang disiapkan untuk mengangkut penumpang dan barang saat arus mudik dan balik Lebaran 2017 dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke berbagai tujuan.
Terdata PT Pelni menyiapkan 13 kapal penumpang dan 4 kapal pelayaran perintis. Selanjutnya PT DLU menyediakan 7 kapal penumpang, PT JN menyediakan 2 kapal penumpang, PT GSS menyediakan 1 kapal penumpang, PT BLS menyediakan 3 kapal penumpang, dan ASDP Indonesia Ferry menyediakan 1 kapal penumpang.
"Untuk infrastruktur, sarana dan prasarana di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saya rasa sudah memadai," katanya.
Secara umum, Dody mengatakan, pola persiapan angkutan lebaran 2017 masih sama seperti saat melayani angkutan lebaran tahun lalu, yaitu mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
"Jika ada perbedaan pada angkutan lebaran 2017, umumnya masih terkait jumlah armada. Karena jumlah armada atau kapal yang disediakan bisa berubah menyesuaikan kebutuhan masyarakat," katanya.
Dody mencontohkan,kesiapan armada bisa saja lebih atau dikurangi menyesuaikan jumlah penumpang yang ada. Untuk itu, dia memastikan rapat koordinasi dengan operator pelayaran maupun pihak terkait di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih akan terus dilakukan hingga pada puncak arus mudik dan balik angkutan lebaran 2017.
"Jadi rapat koordinasi yang telah kami lakukan belum final, karena masih akan ada rapat koordinasi secara bekesinambungan terus menerus sampai pada hari H puncak arus mudik dan balik angkutan lebaran 2017," ucapnya. (*)