Mojokerto (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendorong kepada masing-masing desa di kabupaten setempat untuk melakukan pengelolaan keuangan melalui basis aplikasi.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, Jumat mengatakan, kepada semua aparatur desa, agar tidak ragu-ragu dalam proses pengelolaan keuangan.
"Jika tertib administrasi dan paham tata cara pelaksanaannya, maka proses pengelolaan keuangan dipastikan lancar," katanya saat membuka acara "Workshop" Pengelolaan Keuangan, Aset dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tahun 2017, oleh Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan (KNPK) Kementerian Keuangan, di Pendopo Graha Majatama.
Ia mengemukakan, dengan diadakannya "workshop" pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi ini akan mensinergikan semua pihak baik masyarakat, pemerintah daerah dengan pusat.
"Saya minta kepada para aparatur pelaksana pemerintahan di desa, agar tidak ragu-ragu dalam menjalankan pengelolaan keuangannya. Jika tertib administrasi dan paham pelaksanaan, saya kira semuanya bisa berjalan lancar," katanya.
Ia mengatakan, "Workshop" Pengelolaan Keuangan, Aset dan BUMDes serta pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi pada hari ini, merupakan kesempatan untuk mensinergikan semua pihak mulai dari masyarakat, Pemerintah Daerah hingga ke pusat (bottom up).
"Akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintah desa. Sekali lagi kepada seluruh aparatur desa, agar mengerjakan segala sesuatunya dengan transparan dan akuntabel," ujarnya dalam keterangan pers.
Menurutnya, akuntabilitas merupakan bukti jika penyelenggaraan pemerintah desa telah dilaksanakan dengan baik.
"Akuntabilitas akan semakin membaik jika didukung oleh suatu sistem akuntansi yang transparan dan menghasilkan informasi yang akurat, handal, tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Renbang Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan (KNPK) Kementrian Keuangan, Ilhan Lasahido mengatakan, tujuan diadakannya "workshop" yakni sebagai upaya memberi pemahaman dan keterampilan perangkat desa dalam mengelola keuangan.
"'workshop ini, dimaksudkan untuk memberi keterampilan pengelolaan keuangan desa berbasis aplikasi," tukasnya.(*)