Tulungagung (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi pameran usaha kecil dan menengah serta aneka produk unggulan yang diikuti puluhan pelaku usaha UKM dari 38 kabupaten/kota di daerah itu, Rabu (3/5) hingga Jumat (5/5).
Soekarwo yang meresmikan langsung pameran UKM dan produk unggulan Jatim usai puncak seremoni rangkaian kegiatan bulan bakti gotong-royong masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 Provinsi Jawa Timur 2017 di GOR Lembupeteng, Tulungagung menyatakan ekonomi di wilayahnya bergerak sangat dinamis, khususnya di sektor makanan dan minuman.
"Luar biasa. Hari ini saya melihat suasananya bergairah sekali. Banyak produk unggulan yang kualitasnya tentu tak kalah dibanding dareh-daerah lain, bahkan berorientasi ekspor," kata Gubernur Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Dari sekian industri yang berpartisipasi, kata Karwo, paling dominan adalah industri pascaagro, jadi makanan dan minuman, baru diikuti kelompok industri farmasi dan tembakau," katanya.
Ia berharap geliat ekonomi berbasis UKM di daerah-daerah terus bergerak dinamis sehingga mampu menjadi tulang punggung kekuatan ekonomi regional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bersaing dengan produk impor yang terus masuk seiring dibukanya keran pasar bebas ASEAN.
Tak hanya membuka pameran UKM dan aneka produk unggulan Jatim bersama istri sekaligus Ketua tim Penggerak PKK Jatim Nina Soekarwo, gubernur dan rombongan juga menyempatkan berkeliling satu per satu stand pameran aneka produk dan industri unggulan daerah.
Sesekali Nina Soekarwo juga belanja sebagian souvenir, atau Pakde Karwo dan rombongan berkesempatan mencicipi kuliner makanan ataupun minuman seperti saat singgah di stand pameran Kabupaten Ponorogo yang berhias topeng asli dadak merak dan menyuguhkan dawet jabung khas daerah itu.
"Hna ini dia yang ditunggu-tunggu. Jamuannya istimewa ini karena disuguhkan langsung oleh ibu (istri) bupati," kata Pakde Karwo disambut tertawa rombongan termasuk Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang ada di sampingnya.
Selain meninjau langsung lokasi pameran UKM dan produk unggulan, dalam kesempatan puncak acara BBGRM XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 yang berlokasi di area yang sama di GOR Lembupeteng, pakde Karwo mengingatkan seluruh elemen masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya gotong-royong.
"Gotong-royong adalah roh dan konsep paripurna dari sebuah kehidupan. Menjadi roh kehidupan, karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," katanya.
Pakde Karwo memberi ilustrasi mengapa gotong royong harus diperingati. Menurutnya, gotong royong adalah roh budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Gotong royong adalah sikap dan perilaku bahwa manusia dilahirkan bukan seperti semut yang bisa hidup sendiri.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi saling bantu membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karena itu, kata Gubernur, manusia harus saling membantu dan membuat perjanjian hati yaitu saling tolong menolong agar kualitas hidupnya semakin baik.
Jika hal itu dilakukan, maka yang akan didapat adalah sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama manusia.
"Ingat, kita ini adalah wong (orang) dan bukan wong wongan (orang-orangan) yang butuh saling membantu dan gotong royong. Kalau ingin jadi wong tenanan (orang betulan), maka budayakan saling membantu untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik," katanya.
Gubernur Soekarwo berkesempatan memberikan penghargaan Lomba Gotong Royong tingkat Jawa Timur. Untuk kategori kelurahan diraih Kelurahan Pilang Kota Probolinggo, Kelurahan Kauman Kota Blitar, dan Kelurahan Kanginan Pamekasan.
Sementara untuk kategori desa diraih Desa Buren Pacitan, Klatakan Situbondo, Desa Beringan Ponorogo, dan Desa Tulungrejo Kab Madiun.
Selain itu, juga diberikan penghargaan untuk Lomba Pasar Desa, yang terbaik yakni Pasar Desa Kutukan Kab Blitar, Pasar Desa Balongpanggang Gresik, dan Pasar Desa Prigi Trenggalek.
Serta pemberian bantuan hibah alat pertanian sebesar Rp 60 juta, Program Jalinmatra kepada Tulungagung sebesar Rp5 miliar.
Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV tahun 2017 mengambil Tema "Dengan bulan Bhakti gotong royong masyarakat, kita tingkatkan peran lembaga kemasyarakatan menuju masyarakat mandiri dan sejahtera".(*)
Gubernur Apresiasi Pameran UKM-Produk Unggulan Jatim
Rabu, 3 Mei 2017 21:58 WIB
"Gotong-royong adalah roh dan konsep paripurna dari sebuah kehidupan. Menjadi roh kehidupan, karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," katanya.