Pamekasan (Antara Jatim) - Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan, pemkab akan mengembangan industrialisasi sapi, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu.
"Pengembangan industrialisasi sapi ini sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang telah menetapkan Pamekasan sebagai lokasi pengembangan bibit sapi Madura," katanya di Pamekasan, Rabu.
Bupati menjelaskan, di Pamekasan ada empat kecamatan yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai pusat pengembangan bibit sapi Madura.
Masing-masing, Kecamatan Pakong, Pegantenan dan Waru dan Kecamatan Batumarmar.
Penetapan Pamekasan sebagai lokasi pengembangan bibit sapi Madura itu, karena Pamekasan sukses melaksanakan program "intan satu saka" (insminasi buatan, satu tahun satu kelahiran).
Dengan program ini, sambung bupati, maka potensi pengembangan populasi sapi Madura akan semakin bagus.
"Memang populasi sapi di Pamekasan ini paling sedikit dibanding kabupaten lain di Madura sementara ini. Tapi dengan adanya program intan saka ini, nantinya pasti jauh lebih banyak," kata bupati.
Bupati menuturkan, awalnya produksi sapi Madura secara alami. Sapi betina beranak dalam hitungan satu lebih, bahkan ada yang harus menunggu hingga dua tahun.
Dan melalui program "intan saku saka" itu, setiap tahun, sapi betina bisa beranak.
"Hanya saja yang sering menjadi persoalan, karena banyak sapi Madura yang dijual ke Madura. Dengan industrialisasi sapi ini nanti, orang Madura tidak lagi menjual sapi, akan tetapi daging," kata bupati.
Dengan cara seperti itu, maka ekonomi masyarakat Madura, khususnya Pamekasan akan lebih hidup, karena proses pemotongan sapi dilakukan langsung oleh masyarakat Pamekasan. (*)