"Kami berharap agar produk kerajinan para UKM dibeli oleh pengunjung supaya ada peningkatan kesejahteraan bagi pengrajin," kata Ketua Dekranasda Surabaya Nanis Chaerani di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, acara itu dilakukan sebagai bentuk untuk memotivasi, membina dan meningkatkan daya saing serta mempromosikan produk hasil kerajinan para UKM.
Selain mempromosikan, pameran produk kerajinan dilakukan agar hasil produk para UKM dapat dikenal dan dipasarkan hingga level interasional.
Sebab ketika acara berlangsung, Dekranasda akan menerima kunjungan tamu delegasi dari Pusat Latihan Kesenian dan Pertukangan Tangan Brunei Darussalam.
"Kedatangan mereka ingin berkunjung dan melihat hasil kerajinan tangan para UKM," kata Kepala Dinas (Kadis), Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surabaya itu.
Ia berharap kunjungan tamu dari Brunei Darussalam dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para UKM untuk membangun hubungan atau komunikasi yang baik dengan para delegasi sehingga ke depan hasil produk kerajinan mereka mampu dipasarkan ke Brunei Darussalam.
Dekranasda Surabaya mewadahi 210 pengrajin yang sebagian besar di antaranya masih tergolong usaha kecil menengah (UKM) dan sebagian kecil sudah dapat dikategorikan sebagai pengrajin yang maju bahkan dapat menembus pasar ekspor.
Salah satu pengrajin Bunga Kering Anik Heri mengatakan hasil kerajinan tangan berupa bunga kering telah diekspor ke beberapa negara seperti Inggris, Amerika, Malaysia dan Perancis sejak tahun 2000.
"Berbeda-beda barang yang saya ekspor, kalau Perancis kami suplai kemasan coklat, Amerika Serikat kemasan `wine`, Inggris adalah kemasan abu jenazah sedangkan Malaysia tempat parfum," katanya.
Pameran yang berlangsung selama empat hari tersebut akan diikuti 21 UKM yang terbagi menjadi enam kategori di antaranya aksesoris/perhiasan, home decoration/houseware, fashion garment dan bordir, gift item/craft, aromatheraphy, bunga kering dan batik. (*)