Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur menyampaikan sebanyak 30 desa di wilayahnya belum teraliri listrik, masing-masing dua di Kabupaten Situbondo dan 28 desa lainnya di kawasan kepulauan, Kabupaten Sumenep.
"Kalau diprosentase, sudah 89 persen desa teraliri listrik, sedangkan 11 persen lainnya belum," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Pihaknya menargetkan pada 2019 seluruh desa di Jatim sudah teraliri listrik dengan rasio elektrifikasi yang mencapai 100 persen sehingga kesenjangan dapat dikurangi.
Khusus di kepulauan, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap beberapa wilayah juga mendapatkan aliran internet karena telah menjadi kebutuhan masyarakat untuk mengakses informasi agar roda perekonomian bisa bergerak lebih cepat.
"Mohon yang masih terisoliasi dibantu sehingga akan mempercepat kemajuan di sana, apalagi internet memang menjadi motor penggerak pembangunan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, General Manager PLN Jawa Timur Dwi kusnanto menjelaskan, ada beberapa kendala untuk memasok listrik di beberapa wilayah terpencil, salah satunya adlaah belum adanya akses jalan.
"Kalau belum ada akses jalan kami menempatkannya di mana? Ini yang masih menjadi kendala," katanya.
Ia sependapat target 2019 paling lambat seluruh desa di Jatim akan teraliri listrik, bahkan saat ini di beberapa wilayah sudah menaruh diesel yang difungsikan untuk menggerakkan pembangkit listrik.
"Kami di beberapa titik sudah menaruh diesel seperti di Pulau Giliyang. Sedangkan di dua desa di Situbondo, akan ditempatkan diesel, tapi lahannya yang belum ada," ujarnya. (*)