Kediri (Antara Jatim) - Forum Pecinta Islam Damai Jawa Timur mengajak masyarakat untuk menjauhi perpecahan, sebagai upaya menciptakan kerukukann beragama di Indonesia.
Ketua Forum Pecinta Islam Damai Jawa Timur Ali Murtadho di Kediri, Jumat mengemukakan saat ini virus perpecahan sudah terjadi, terlebih lagi di tengah umat Islam yang ada di Indonesia.
"Mereka suka membid'ahkan, mensyirikkan dan mengafirkan yang tak segaris dengan ajarannya. Tak sedikit rakyat Indonesia dan kemajemukan negeri yang telah menjadi korban," katanya dalam rilisnya.
Ia pun menyesalkan, virus-virus tersebut menyebar di berbagai media, bahkan lewat saluran televisi. Bahkan, KPI pun sempat membuat surat teguran dalam program religi di sebuah televisi nasional, karena dinilai ikut menyebarkan paham yang bertentangan dan rawan menyebabkan perpecahan.
"Yang paling mencolok adalah stasiun televisi itu, dimana program acara religi (ke-Islaman) sudah sangat menyimpang dari nilai, paham dan tradisi Islam yang tumbuh dan berkembang di negeri ini," ujarnya.
Ia mengatakan, desakan untuk boikot terkait dengan program tersebut bukan berarti virus tersebut akan terhenti. Untuk itu, ia meminta agar pengelola televisi, masyarakat, akan semakin cerdas dan justru tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Dalam mengelola sebuah program kajian, diharapkan disajikan dengan lebih berhati-hati.
"Program siaran yang berisi perbedaan pandangan atau paham dalam suatu agama wajib disajikan secara berhati-hati, berimbang, dengan dai tanpa masalah, yang berkompeten dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Ia berharap, di masyarakat, jejaring sosial, maupun saluran televisi, bisa dihadirkan Islam yang berwajah ramah, damai, santun, mencerahkan dan penuh kesejukan.
"Perbedaan dirayakan bukan malah dipertentangkan apalagi saling mengkafirkan dan penuh ujaran kebencian antar sesama," ujarnya. (*)