Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan klinik berjalan dengan nana "Mobil Layanan Pertanian Terpadu" (Bilaperdu) untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh para petani.
"Fasilitas ini memberikan pelayanan jemput bola atas berbagai masalah pertanian yang dialami oleh petani. Cukup menghubungi call center 081931991545, Bilaperdu segera meluncur ke lokasi pertanian," kata Bupati Abdullah Azwar Anas di banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, Bilaperdu merupakan klinik berjalan yang tugasnya mengatasi berbagai kendala teknis yang dialami oleh para petani. Tidak hanya pertanian, Bilaperdu juga akan melayani penanganan masalah peternakan.
"Kami ingin memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi petani. Keberadaan mobil keliling ini akan membantu mempercepat pelayanan," kata Anas.
Anas melanjutkan untuk mendapatkan pelayanan Bilaperdu caranya sangat mudah, petani cukup menghubungi call centre 081931991545 yang juga terhubung dengan grup whatsapp (WA) Tim Pelayanan Pertanian Terpadu (TPPT).
Anggota TPPT, katanya, terdiri atas Kepala Dinas Pertanian, para kepala bidang dan seksi, kelompok jabatan fungsional, petugas penyuluh lapang (PPL) dan anggota pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT).
"Jadi ketika ada aduan anggota TPPT akan saling berkoordinasi dan memutuskan penanganan apa yang akan dijalankan. Selanjutnya anggota tim akan meluncur dengan Bilaperdu membawa perlengkapan yang dibutuhkan," ujar Anas.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pemkab Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan Bilaperdu itu awalnya merupakan kendaraan operasional Dinas Pertanian. Untuk memaksimalkan fungsinya, mobil itu pun disulap menjadi klinik berjalan untuk menangani beragam masalah pertanian dan peternakan, seperti merebaknya hama wereng di musim hujan, masalah irigasi dan mengatasi ternak yang sakit.
"Contohnya beberapa waktu lalu call centre mendapatkan aduan tentang adanya serangan hama wereng coklat yang menyerang pertanian warga di Kecamatan Cluring. Bilaperdu kami terjunkan ke lokasi sambil mengangkut pestisida yang dibutuhkan petani. Anggota Tim Pelayanan Pertanian Terpadu juga ikut turun ke lapangan untuk mengedukasi petani terkait permasalahan yang dialami," papar Arief.
Penanganan masalah tidak hanya sampai di situ. Seusai pembasmian terhadap wereng itu, kata Arief, perkembangannya akan terus dipantau.
"Secara terjadwal kami juga akan turun kembali ke lokasi tersebut untuk melihat perkembangan tanaman setelah proses pembasmian dilakukan," jelasnya.
Selain melakukan pelayanan berdasarkan pengaduan masyarakat, Bilaperdu juga punya tugas rutin untuk memantau kondisi pertanian dan peternakan warga. Call centre juga menerima pengajuan permintaan pestisida dari petani yang membutuhkan.(*)