Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur komitmen melaksanakan pemagangan setiap tahunnya terhadap sumber daya manusia (SDM) sebagai wujud dan upaya mengurangi pengangguran di wilayah setempat.
"Pemagangan mampu meningkatkan kualitas SDM, menambah wawasan, serta meningkatkan keterampilan kerja," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di sela penutupan Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna dan Penyerahan Penghargaan Siddhajarya di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, pemagangan merupakan salah satu metode pelatihan kerja yang dirasa efektif untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Pihaknya mengaku akan memperluas pelaksanaan pemagangan di Jatim, termasuk meningkatkan jumlahnya maupun kerja sama dengan perusahaa-perusahaan, dengan harapan bisa langsung diterima kerja dan sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja.
"Langkah ini juga sebagai upaya agar jangan sampai terjadi 'miss and match' antara kebutuhan tenaga kerja dan lulusan dari dunia pendidikan," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Dengan melibatkan perusahaan dalam proses pemagangan, kata dia, maka juga bisa merumuskan program karena pada dasarnya pemagangan adalah perpaduan pelatihan di lembaga pelatihan dengan perusahaan secara langsung.
SDM yang terampil, lanjut dia, merupakan target yang harus dicapai dalam pembangunan nasional, khususnya dalam menurunkan pengangguran, terlebih secara umum isu ketenagakerjaan adalah masih tingginya angka pengangguran.
Ia mencatat, berdasarkan data dari rilis BPS Jawa Timur, jumlah penduduk usia kerja mencapai 29,7 juta orang, dengan angkatan kerja berjumlah 19,95 juta orang, dan yang bekerja mencapai 19,1 juta orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim 4,21 persen, atau lebih rendah dibanding nasional yang mencapai 5,61 persen. Meskipun demikian permasalahan pengangguran tetap menjadi perhatian serius dan penanganan di Jatim," katanya.
Pada kesempatan sama, Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan RI Chaerul Anwar mengatakan, pendidikan vokasional menjadi program utama pada penerapan dunia pendidikan.
Ia juga menyampaikan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) telah didorong untuk melakukan pelatihan sehingga pemagangan menjadi bentuk kerja sama secara langsung dengan perusahaan.
"BLK diharapkan bisa melakukan komunikasi lebih awal dengan dunia industri sehingga kebutuhan tenaga kerja bisa segera terpenuhi dan sesuai," katanya.
Sementara itu, dari jumlah peserta pelatihan pemagangan sebanyak 950 orang, nantinya akan ditempatkan pemagangannya di 42 perusahaan yang tersebar diwilayah Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Malang, Batu, Kediri, Blitar dan Lamongan. (*)