Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membangun tiga rumah susun (rusun) pada 2017 dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Selasa mengatakan dalam anggaran belanja tahun 2017, dana sebanyak Rp30 miliar disiapkan untuk membangun rusun di sejumlah lokasi di Surabaya.
"Tahun depan ada tiga rusun yang akan kita bangun dengan menggunakan dana APBD. Kalau hanya mengandalkan dana dari pusat, lama. Makanya biar cepat kita juga akan bangun dengan dana kita sendiri," katanya.
Jumlah antrean rusun hingga saat ini sudah mencapai 3.670 kepala keluarga (KK), sedangkan pembangunan rusun oleh pemerintah pusat setiap tahun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rusun yang ada.
Oleh sebab itu, lanjut dia, mulai tahun depan Risma berinisiatif untuk mulai menganggarkan pembangunan tiga rusun yakni di Penjaringan Sari, Kalidami, dan Jambangan.
Risma mengatakan di tiga titik tersebut ada lahan pemkot yang kosong dan cukup luas untuk dibangunkan rusun. Seperti di Kalidami, lahan yang dimaksud akan dibangun rusun tepatnya ada di eks rumah pompa di Kalidami yang sudah dibongkar.
"Per titik, anggarannya ada Rp10 miliar, jadi totalnya Rp30 miliar. Per titik nanti ada satu twin tower. Rusun ini kami tujukan untuk warga Surabaya yang memang tidak punya rumah tinggal," kata Risma.
Terlebih, lanjut dia, saat ini antrean warga yang ingin masuk rusun juga sudah banyak. Dengan hunian yang murah ini warga bisa banyak menabung dan bisa terbantu keuangannya dibandingkan harus kontrak di hunian komersial.
Lebih lanjut, tower yang akan dibangun akan berkapasitas 96 unit dan setiap tower di satu titik tersebut akan memiliki tipe unit 36 yaitu dengan dua kamar, satu dapur, dan satu kamar mandi. Desainnya lebih menarik dan diharapkan bisa menarik minat penghuni rusun yang saat ini antre.
Selain mengandalkan rusun dari ABPD, tahun depan juga akan ada rusun yang dibangun dari APBN. "Kalau tahun depan yang dari APBN juga ada, yaitu di rusun Kedung Cowek, Tambak Oso Wilanguun, dan di Keputih lanjutan," kata Risma.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemanfaatan Bangunan Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya Agus Supriyo mengatakan hingga bulan ini jumlah pendaftar penghuni rusun yang sudah masuk ada sebanyak 4.960 KK, sedangkan setelah diseleksi yang memenuhi persyaratan ada sebanyak 3.670 KK.
"Sesuai dengan peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang pengelolaan rusun, syarat yang boleh menghuni rusun adalah warga Surabaya, lalu tidak punya rumah, lalu juga penghasilannya rendah," ujarnya. (*)