Tulungagung (Antara Jatim) - Tarian reog kendang yang dimainkan sejumlah polwan berpakaian dinas kepolisian mengiringi prosesi pisah-sambut Kapolres Tulungagung, Jawa Timur yang sebelumnya dijabat AKBP FX Bhirawa Braja Paksa digantikan AKBP Yong Ferrydjon.
Antara di Tulungagung melaporkan, seremoni pisah-sambut yang dihadiri seluruh perwira jajaran tersebut berlangsung sakral.
Kapolres Tulungagung yang baru, AKBP Yong Ferrydjon didampingi istri tiba di ujung jalan Ahmad Yani Timur sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung disambut Wakapolres Tulungagung Kompol I Dewa Gde Juliana serta tarian khas Tulungagung, reog kendang.
"Reog kendang merupakan ikon Tulungagung dan memang kesenian ini menjadi ritual penyambutan tamu, tokoh, maupun iringan pasukan kerajaan jika di zaman dahulu," kata Wakapolres I Dewa Gde Juliana.
Menurut dia, tim tari reog kendang Mapolres Tulungagung sudah terbentuk lama dan cukup terlatih.
Kata dia, penyambutan kapolres baru dan pelepasan pejabat lama dengan kesenian reog kendang memiliki makna penghormatan terhadap kedua pimpinan kepolisian, baik lama maupun baru.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon mengatakan target utama di awal masa tugasnya di Tulungagung saat ini adalah penciptaan kamtibmas (keamanan ketertiban masyarakat).
"Yang terpenting menciptakan suasana yang aman terlebih dahulu, supaya masyarakat Tulungagung dapat melaksanakan aktifitas secara aman dalam kesehariannya," kata dia.
Ferry mengatakan, terkait kasus yang saat ini ditangani oleh Polres Tulungagung meliputi kasus peredaran narkoba, tindak kriminalitas pencurian maupun tindak pidana korupsi, merupakan suatu tugas yang wajib untuk ditindaklanjuti atau dituntaskan dengan segera.
"Pada prinsipnya tidak ada kasus yang didahulukan atau dikerjakan belakangan, semua kasus merupakan yang utama dan harus segera diselesaikan," katanya.
Terkait potensi gerakan garis keras berhaluan kanan maupun radikalisme,Ferry mengatakan masih akan melakukan pemetaan terlebih dahulu.
Terutama, kata dia, yakni dengan mengedepankan kesatuan intelejen yang didukung oleh kesatuan lainnya untuk pendeteksian dini, seperti kesatuan binmas guna memberikan pembinaan terhadap masyarakat agar tercipta suasana yang kondusif.
"Kami akan pelajari terkait isu teroris di Tulungagung. Untuk kesatuan binmas agar berperan aktif memberikan pembinaan terhadap masyarakat guna terciptanya suasana yang kondusif," ujarnya.(*)
Reog Kendang Iringi Pisah-Sambut Kapolres Tulungagung
Jumat, 9 Desember 2016 22:00 WIB
"Pada prinsipnya tidak ada kasus yang didahulukan atau dikerjakan belakangan, semua kasus merupakan yang utama dan harus segera diselesaikan," katanya.