Blitar (Antara Jatim) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur berhasil mengevakuasi tubuh Samsul Abidin (20), seorang sopir truk pasir, warga Kabupaten Tulungagung, yang tertimpa tanah longsor di aliran Sungai Kali Putih, Kecamatan Garum, Blitar.
"Korban dievakuasi sekitar jam 14.30 WIB dan sudah meninggal dunia di dalam truk," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ganef Rahmawanto di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, saat ditemukan posisi korban dalam keadaan tengkurap. Korban juga masih mengenakan baju lengkap. Di tubuhnya juga terdapat luka, terutama di bagian kepala.
Ganef mengatakan, proses evakuasi sempat terkendala dengan alat berat. Korban terkena tanah longsor pada Minggu (11/9), namun pencarian hanya dilakukan secara manual, sehingga memerlukan waktu lama.
Selain itu, beberapa kali di lokasi tersebut juga masih sering terjadi tanah longsor, sehingga petugas pun harus berhati-hati. Bahkan, jika di puncak Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) terjadi hujan, petugas memilih menunda pencarian, karena ada ancaman banjir lahar hujan terjadi.
Petugas mengutamakan untuk mengevakuasi tubuh korban yang terkena tanah longsor di jalur lahar Gunung Kelud tersebut dan langsung membawanya ke RS Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar. Untuk truk yang dikemudikan korban sementara masih di lokasi kejadian.
"Keluarga juga sudah menunggu di rumah sakit. Nanti, setelah selesai pemeriksaan akan langsung dibawa ke rumah duka di Tulungagung," ujarnya.
Proses pencarian korban yang terkena tanah longsor itu sebenarnya juga melibatkan banyak orang. Selain tim BPBD Kabupaten Blitar, juga dibantu TNI/Polri, SAR, hingga warga setempat. Namun, hingga kini belum berhasil.
Musibah itu terjadi pada Minggu, dimana saat itu korban yang bekerja sebagai sopir truk hendak meninggalkan sungai dengan mengangkut material pasir. Namun, saat tiba di tepi jurang setinggi sekitar 50 meter, secara tiba-tiba terjadi tanah longsor. Korban yang masih di dalam mobil tidak bisa menyelamatkan diri dan kini tubuhnya masih tertimbun tanah longsor.
Di lokasi tersebut, awal tahun lalu juga pernah terjadi musibah, dimana saat banjir lahar dingin menerjang, warga sedang mencari pasir. Namun, saat itu tidak ada korban jiwa dan hanya truk yang rusak terseret lahar dingin.
Pemerintah Kabupaten Blitar pun sebenarnya sudah memberikan imbauan agar warga tidak mencari pasir di tempat tersebut, sebab risikonya sangat besar. Selama ini Sungai Kali Putih di Kecamatan Garum, Blitar itu merupakan jalur lahar, sehingga banyak aktivitas penambangan pasir. Namun, imbauan itu diabaikan warga dengan masih maraknya aktivitas penggalian pasir. (*)