Situbondo (Antara Jatim) - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mengemukakan bahwa populasi ternak sapi di Kota Santri itu mengalami peningkatan, yakni 193.370 ekor pada 2016 dibandingkan 2015 yang jumlahnya hanya 182.000 ekor.
"Meskipun mengalami peningkatan populasi ternak sapi, akan tetapi kami masih berupaya lebih memaksimalkan lagi. Karena masih ada beberapa kendala yang sedang dicarikan jalan keluar, diantaranya pakan ternak yang semakin mahal dan inseminator yang kurang profesional," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo Aries Marhaento di Situbondo, Kamis.
Ia mengatakan, kontes ternak sapi hasil inseminasi buatan (IB) yang digelar pada 29-31 Agustus, yang menjadi pesta para peternak dan menjadi kemeriahan kontes ternak tersebut membuktikan bahwa bisnis sapi ternak di Situbondo semakin bergairah.
Dampak ekonomi yang dihasilkan dari transaksi tata niaga di Kabupaten Situbondo, kata dia, dalam setahun mencapai Rp918.105.700.000. Dan itu merupakan angka yang fantastis.
"Situbondo sudah dikenal dengan penghasil bibit sapinya, sehingga setiap tahunnya lebih dari 24 ribu ekor sapi yang dibeli oleh peternak dari luar kabupaten, melalaui tiga Pasar Sapi, yakni di Kecamatan Asembagus, Sumberkolak dan Kecamatan Besuki di wilayah barat Situbondo," katanya.
Menurutnya, ternak sapi bagi masyarakat Situbondo merupakan bagian kehidupan sehari-hari, dan bahkan investasi diwujudkan pada ternak sapi. Sehingga apabila ada keperluan anak sekolah maupun pesta perkawinan, maka ternak sapi mereka dijual.
"Seperti itulah gambaran peternak di Situbondo yang juga membuat dengan cepat meningkatnya populasi ternak sapi," tuturnya.
Ia menambahkan, sesuai prioritas Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, dalam pengembangan peternak, di antaranya pengawalan kesehatan ternak melalui pelayanan terpadu dan pemeriksaan sapi secara gratisdi semua desa.
"Dan pengembangan budi daya ternak melalui potensi pakan ternak," paparnya. (*)