Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen Petra Surabaya mensimulasikan kesiapan Emergency Response Team (ERT) yang dimiliki kampus itu dalam menghadapi situasi darurat melalui simulasi di bawah koordinasi Unit Ketahanan Kampus di kampus setempat, Selasa.
"Kegiatan ini sengaja kami lakukan dalam rangka mengevaluasi kesiapan ERT yang dimiliki kampus. UK Petra telah memiliki standar keamanan dan keselamatan dalam bentuk Emergency Response Plan (ERP)," kata Kepala UKK UK Petra, Boy F. Malonda.
Boy mengatakan pihaknya telah menyusun sistem-prosedur, sarana prasarana hingga tim khusus tanggap jika terjadi darurat, termasuk menyiapkan civitas universitas agar peduli dan tanggap jika terjadi keadaan darurat.
"Kami juga bekerja sama dengan PMK Surabaya Sektor Rungkut, Polsek Wonocolo, Koramil Wonocolo dan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim," katanya.
Boy menambahkan semua sistem atau bahkan sarana-prasarana dan sumber daya manusia dilibatkan sesuai fungsi dan perannya masing-masing dalam menghadapi keadaan darurat tersebut.
Awalnya, simulasi dimulai dengan skenario adanya teror bom via telepon dan meletakkan bom di gedung K dan Gedung Radius Prawiro, lalu ditemukan barang mencurigakan di depan kasir Gedung K lantai 1 kampus Pusat UK Petra dan akhirnya standar penanganan situasi darurat pun dijalankan.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Pelayanan dan Pemberdayaan Potensi Ketahanan Kampus, Median Arsianto ST mengatakan pihaknya bersama Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim juga telah menyiapkan personel khusus sebagai peneror dan yang meletakkan bom.
Beberapa talent yang berperan sebagai para korban juga disiapkan. "Ada yang berperan mengalami patah tulang, luka terbuka, pingsan terkena serangan jantung, histeria dan lain lain untuk ditangani dan dievakuasi oleh ERT Medis dari ERT Area di Perpustakaan, Politeknik, dan Korps Sukarela," paparnya.
Selain itu, penanganan dan penjinakan bom oleh tim Gegana Satbrimob Polda Jatim mendatangkan mobil khusus antiteror dan penjinak bom dari Personel Jihandak yang menggunakan Body Armor dan peralatan canggih lainnya.
Personel Jihandak itu menemukan tas yang berisi baterai dan kabel di depan kasir dalam ruangan stundent service di gedung K lantai 1 yang diduga bom, lalu beberapa civitas akademika UK Petra keluar gedung dengan berhamburan menuju lapangan evakuasi di depan Entrance Hall dan depan Atrium UK Petra.
Bom berhasil diamankan oleh Gegana Satbrimob Polda Jatim dan UKP Petra, namun ada bom lain yang ditemukan dan tiba-tiba meledak dan menimbulkan kebakaran di perpustakaan di gedung Radius Prawiro lantai 6.
Untuk proses penanganan kebakaran oleh ERT inti yang terdiri dari Tim Hydrant Unit Pelayanan dan Pemeliharaan Kampus (UPPK), Unit Ketahanan Kampus (UKK) dan Satmenwa 843. (*)