Surabaya
(Antara Jatim) - Sebanyak 11 perguruan tinggi negeri (PTN) yang
tergabung dalam Pertides (Perguruan Tinggi untuk Desa) siap memajukan 55
desa bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (Kemdes-PDTT).
"Kami sepakat setiap dari 11
Pertides yang sudah ada akan bertugas memajukan lima desa binaan dalam
tiga tahun ke depan, sehingga dari desa sangat tertinggal akan menjadi
tertinggal, dari desa tertinggal akan menjadi desa maju, dan dari desa
maju menjadi desa mandiri," kata Ketua Pertides Prof Dr Ir Budi
Sulistianto MT di Kampus UPN Surabaya, Rabu.
Di sela FGD (focus
group discussion) ke-1 Pertides bertajuk "Teknologi Tepat Guna (TTG)"
yang dibuka Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan Kemdes-PDTT
Supriadi MSi itu, Wakil Rektor ITB Bidang Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat itu menjelaskan lima desa untuk setiap Pertides itu mungkin
saja dibangun bersama-sama dengan PTN lain.
"Lima desa binaan itu
tidak selalu harus dari desa tertinggal, namun bisa saja ada dua desa
sangat tertinggal, dua desa tertinggal, dan satu desa maju. Mungkin juga
desa yang dibangun tidak tersebar, namun berdekatan, sehingga
memungkinkan untuk dijadikan kawasan terpadu agrobisnis," katanya.
Ke-11
PTN yang tergabung dalam Pertides angkatan pertama adalah ITB, UGM,
Unpadj, UPN Jatim, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Haluoleo
(Kendari), Universitas Andalas, Universitas Mataram (NTB), Universitas
Cendrawasih (Papua), Universitas Borneo, dan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa (Banten).
Dalam kesempatan itu, Direktur Pengembangan
Daerah Rawan Pangan Kemdes-PDTT Supriadi MSi menegaskan bahwa
keterlibatan Pertides itu penting untuk mendukung "Gerakan Desa
Membangun" melalui teknologi tepat guna (TTG).
"Keterlibatan
Pertides akan memberi nilai tambah agar Dana Desa yang ada akan semakin
optimal. Pertides akan mampu memetakan potensi sumberdaya alam yang ada
menjadi potensi ekonomi melalui sentuhan teknologi, termasuk
mengembangkan desa-desa menjadi satu kawasan ekonomi terpadu," katanya.
Selain
optimalisasi Dana Desa pada setiap desa, katanya, setiap direktorat di
Kemdes-PDTT juga memiliki dana bantuan sarana dan prasarana yang bisa
diminta Pertides, tentu melalui pemetaan desa dan pemetaan potensi
terlebih dulu.
"Kerja sama Kemdes-PDTT itu bukan hanya rencana
aksi, tapi akan melakukan rencana bisnis untuk mengentas 5.000 desa
tertinggal secara bertahap dengan memajukan setidaknya 2.000 desa
menjadi desa mandiri," katanya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor
UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Prof Dr Suratman MSc menyatakan
lima desa binaan yang digarap setiap universitas itu akan dibentuk
melalui "grand design" mulai dari menentukan unggulan pada setiap desa.
"Unggulan
setiap desa itu akan menjadi branding dari masing-masing desa, misalnya
desa mandiri pangan melalui teknologi gula semut yang dikembangkan UPN.
Targetnya, satu KK ada satu produk, lalu satu desa ada satu produk dan
satu BUMDes," katanya.
Sementara itu, Rektor UPN Jatim Prof Dr Ir
Teguh Soedarto MP selaku tuan rumah menyatakan keputusan dari Forum
Pertides harus dirujuk yakni pemetaan desa/potensi desa, koordinasi
dengan perangkat desa, dan akhirnya evaluasi pertahun hingga tiga tahun
kedepan.
"Pertemuan Pertides di UPN Jatim masih berlangsung, tapi
kami harapkan lima desa binaan oleh satu universitas akan terinci yakni
universitas X menggarap Y (dengan nama disebutkan)," katanya. (*)
11 PTN-Kemdes Siap Majukan 55 Desa
Rabu, 24 Agustus 2016 16:33 WIB
Kami sepakat setiap dari 11 Pertides yang sudah ada akan bertugas memajukan lima desa binaan dalam tiga tahun ke depan