Surabaya (Antara Jatim) - Arus balik yang melintasi ruas Tol Gempol-Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur belum ada peningkatan secara signifikan hingga H+3 libur Lebaran.
"Sesuai data yang saya peroleh, puncak kepadatan di ruas tol Gempol-Pandaan terjadi pada H-5 hingga H+1 Lebaran, namun untuk arus balik masih normal," kata Asisten Manajemen Lalin dan Pengamanan Aset Jasa Marga Pandaan Tol, Sumantri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah volume kendaraan dari H-5 hingga H+3 libur Lebaran dari arah luar Pandaan atau menuju Malang mencapai 16 persen, namun pada hari H hingga H+3 turun menjadi 6 persen.
"Sedangkan volume kendaraan dari Malang menuju Surabaya masih normal karena belum ada peningkatan secara signifikan, sehingga permasalahan kemacetan bisa diatasi oleh pihak kepolisian, mulai dari pintu gerbang tol hingga perempatan menuju tol," kata dia.
Sumantri mengatakan, lalu lintas arus balik pada libur Lebaran tahun ini lebih merata, jika dibandingkan tahun lalu karena libur Lebaran 2016 lebih panjang.
"Hal tersebut mengacu pada musim mudik Lebaran tahun lalu. Saat itu, puncak kepadatan kendaraan di ruas Tol Gempol-Pandaan terjadi pada hari H Lebaran hingga H+1, namun tahun ini kemacetan hanya sekitar 1,5 kilometer karena di pintu gerbang tol," paparnya.
Menurut dia, kepadatan kendaraan tersebut didominasi oleh kendaraan dari Surabaya menuju Malang, sekitar pukul 8.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Sesudah pukul 12.00 WIB, kepadatan kendaraan akan menurun.
"Sedangkan kepadatan pada arus balik kali ini diprediksi akan kembali terjadi pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Pukul 20.00 WIB ke atas kemungkinan sudah normal kembali," jelasnya.
Sumantri mengatakan, volume kendaraan pada puncak kepadatan Lebaran pada tahun lalu mencapai 24.000 hingga 25.000 kendaraan perhari. Volume kedaraan tersebut meningkat 100 persen dibanding hari biasanya yang hanya 12.000 kendaraan per hari.
"Puncak arus balik diprediksi terjadi pada hari ini hingga Minggu (10/7) malam. Kami pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak memaksa perjalanan ketika mengantuk untuk keselamatan bersama," tandasnya. (*)