Ada Air Mancur Menari dan Tempat Selfie
Juli 2016 akan jadi periode istimewa bagi Kota Surabaya. Pada 25-27 Juli, Surabaya akan menjadi tuan rumah agenda internasional, Preparatory Committe III UN for Habitat 3. Nah, jelang pelaksanaan agenda yang akan dihadiri sekitar 5000 delegasi dari 193 negara itu, ada momen yang sejak lama ditunggu-tunggu oleh warga Surabaya, yakni peresmian jembatan megah di kawasan Bulak.
Wali Kota Surabaya,Tri Rismaharini memastikan jembatan tersebut sudah diresmikan sebelum pelaksanaan Prepcom III. Tepatnya, usai libur Hari Raya Idul Fitri. Wali kota juga berencana mengundang beberapa kepala daerah yang memang meminta diundang menyaksikan peresmian ini. Jembatan megah sepanjang 800 meter dan lebar 18 meter akan jadi salah satu destinasi wisata yang disuguhkan Pemkot Surabaya untuk menyambut ribuan tamu dari ratusan negara.
Harapannya, jembatan baru ini bisa membuat delegasi Prepcom 3 UN Habitat bisa lebih lama di Surabaya. "Semakin lama di sini, makin banyak tempat yang akan dikunjungi. Dan itu tandanya jamuan yang kita siapkan tidak sia-sia,” ujar Wali Kota kepada wartawan. Selain itu, warga Surabaya dan luar kota yang berkunjung ke Kota Pahlawan selama libur Lebaran, juga akan dihibur keindahan jembatan yang melintas diatas pesisir pantai Kenjeran ini. “Waktunya tepat karena masih dalam nuansa libur Hari Raya Idul Fitri. Banyak warga berlibur ke Surabaya. Saya berharap kunjungan ke Surabaya bisa lebih lama karena ada jembatan baru ini,” kata wali kota. Wali kota Risma menyebut jembatan ini dengan sebutan Jembatan Surabaya.
Nama yang cukup sederhana itu dipilih agar mudah diingat. Juga menjadi kekhasan Surabaya. "Yang penting ada Surabayanya. Jadi kalau wisatawan berkunjung, tidak kesusahan mengingat namanya," sambungnya. Kepala Dinas PUBMT Kota Surabaya, Erna Purnawati memastikan, jembatan yang dibangun sejak awal 2015 ini selesai dan siap diresmikan. “Sudah selesai semua. Kami hanya mengikuti saja untuk peresmiannya," ujarnya.
Jembatan Surabaya yang didesain futuristik, terbagi dalam tiga lajur dengan satu arah. Sepanjang jalan di jembatan dihiasi lampu penghias kota. Pengendara dan pejalan kaki bisa menikmati view pantai lepas tanpa perlu berhenti. Agar lebih menarik, Pemkot menyiapkan fasilitas pendukung seperti tempat parkir.
Dan yang paling mempesona adalah pertunjukan air mancur menari warna-warni. Fasilitas air mancur itu ada di sebelah kanan pintu masuk jembatan. Jika siang hari, lokasi tempat air mancur menari itu hanya terlihat sebagai dua kolam biasa. Keindahannya baru terlihat ketika malam. Eksotisme air mancur menari itu terlihat ketika diuji coba April lalu. Ada banyak fotografer media mengabadikan momen keren itu.
Diiringi hembusan angin, air mancur bergerak meliuk-liuk indah, berpadu dengan alunan lagu dan tata lampu warna-warni. Air mancur itu bisa menari sesuai musik yang mengiringi. Pemkot Surabaya telah menyiapkan musik-musik yang mengiringi tarian air mancur disorot dengan lampu warna-warni. Lagu-lagu yang diputar adalah lagu-lagu khas Surabaya. Termasuk lagu-lagu perjuangan. Sekilas, air man-cur menari ini mirip dengan Wonder Full yang ada di Marina Bay, Singapura.
Jika Jembatan Surabaya sudah dibuka untuk umum, silahkan datang berkunjung. Dan, jangan lupa untuk sejenak berhenti di anjungan. Di anjungan, Anda bisa mengabadikan momen matahari terbit sekaligus matahari terbenam. Sebab, Pemkot mendesain jembatan ini dengan menyediakan tempat khusus untuk selfi yang berbentuk lingkaran.
Dengan segala pesonanya, Jembatan Surabaya diyakini bisa menjadi jembatan ikonik Surabaya yang sejajar dengan jembatan-jembatan ikonik kota-kota besar lain di dunia. Semisal menyaingi kemegahan Jembatan Langit yang menjadi ikon Pulau Langkawi Malaysia. Juga menyejajarkan dengan Jembatan Gateshead Millenium di Inggris.(adv)
Advertorial
Sambut Prepcom III for UN Habitat, Jembatan Surabaya Siap Diresmikan
Kamis, 23 Juni 2016 16:01 WIB
"Yang penting ada Surabayanya. Jadi kalau wisatawan berkunjung, tidak kesusahan mengingat namanya". Wali kota Risma menyebut jembatan ini dengan sebutan Jembatan Surabaya.