Bondowoso (Antara Jatim) - Petugas Badan Statistik Bondowoso, Jawa Timur, telah menuntaskan 100 persen pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016.
Kepala Badan Pusat Statistik Bondowoso, Manu Atmaja di Bondowoso, Senin menjelaskan kendati demikian petugas BPS masih melakukan penyisiran atau pendataan ulang untuk responden yang belum terdata dan hasilnya mendapatkan penambahan ribuan warga.
"Penyisiran ulang atau pendataan ulang oleh petugas pencacah lapangan atau PCL sudah dilakukan sejak empat hari terakhir. Pendataan ulang sebelum berakhirnya waktu Sensus Ekonomi 2016 ini tidak hanya dilakukan oleh BPS Bondowoso, tetapi juga di daerah lain juga melakukan hal yang sama," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa penyisiran kembali dengan mendata warga yang terlewati, petugas pencacah lapangan langsung menemui masing-masing Ketua rukun tetangga (RT) untuk menanyakan warganya yang belum terdata.
Dari hasil penyisiran ulang oleh petugas Sensus Ekonomi 2016 yang berjumlah 882 orang, kata dia, masing-masing petugas berhasil mendata ulang ribuan kepala keluarga.
"Dari meminta petunjuk Ketua RT dalam penyisiran ulang yang dilakukan petugas sensus, alhamdulillah cukup berarti. Semuanya berkat bantuan ketua RT di setiap desa memudahkan ratusan petugas pencacah lapangan (PCL) dan petugas pemeriksa lapangan (PML)," katanya.
Sensus Ekonomi 2016, lanjut dia, masih di bawah target dibanding pada pelaksanaan Sensus Ekonomi 2006. Penilain tersebut disampaikan oleh Badan Pusat Statistik Pusat. Namun penilaian hasil sensus tahun ini di semua daerah hasilnya juga di bawah target dibandingkan sensus 10 tahun lalu.
"Memang BPS Pusat menilai seperti itu, namun kita di daerah melaksanakan penyensusan sudah memenuhi target. Kendalanya beraneka ragam, mulai dari responden yang tidak menyampaikan data sesungguhnya kepada petugas hingga banyak responden yang juga sulit ditemui dan data yang didapat petugas tidak maksimal," paparnya.
Menurut Manu, yang paling tampak dari hasil sensus tahun ini yaitu kecenderungan peralihan profesi dalam sektor angkutan ojek yang beralih menjadi buruh tani dan juga buruh pabrik berganti profesi lainnya.
"Mulai dari pelaku usaha angkutan ojek dan pekerja ojeknya sudah ada ribuan yang beralih profesi. Padahal pada hasil sensus 10 tahun lalu pemilik usaha ojek masih banyak, sekarang sudah beralih ke lainnya," tuturnya.
Ia menambahkan, hasil sensus kali ini di Kabupaten Bondowoso, yang jumlahnya sekitar 250 ribu KK, ekonominya secara pertumbuhan dalam 10 tahun terakhir sudah ada penambahan.
"Hingga hari ini tercatat ada sekitar 53.800 masyarakat yang bergerak dibidang usaha, dan yang lainnya bergerak pada bidang pertanian dan bidang usaha lainnya," ujarnya. (*)
BPS Bondowoso Tuntaskan 100 persen SE 2016
Senin, 30 Mei 2016 17:41 WIB