Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya meningkatkan keakurasian data warga yang dipasung melalui pasung elektronik (e-Pasung) guna identifikasi, pendampingan dan pengobatan secara tepat.
"Pasung Elektronik juga untuk merealisasikan Jatim bebas pasung yang sampai saat ini terus dijalankan," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sukesih ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, akurasi data menjadi yang terpenting, mengingat selama ini sejumlah data yang diterima Dinas Sosial kerap kali berbeda dengan data di kabupaten/kota.
"Menjadi sangat penting karena data harus selalu diperbarui dan hanya bisa dilakukan melalui sistem elektronik secara 'on-line' (dalam jaringan)," ucapnya.
Karena itulah, kata dia, program Pasung Elektronik menjadi prioritas yang harus dilaksanakan pada 2017 dan nantinya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di daerah terkait hal pengobatan.
"Saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan tahun depan sudah harus dijalankan," katanya.
Ia menjelaskan, program Pasung Elektronik datanya berbasis internet, serta data yang masuk dari korban pasung maupun psikotik tercatat sesuai nama, sesuai alamat dan sesuai foto.
"Satu lagi adalah 'by assasement' agar seluruh data yang dimiliki lengkap dan akurat," kata pejabat perempuan berjilbab tersebut.
Program ini akan melibatkan tenaga di setiap kecamatan yang bertugas mengkomunikasikannya dengan pendamping pasung di sejumlah desa untuk memperbarui jumlah atau kondisi korban pasung.
Pendamping, lanjut dia, berperan mendampingi klien dan keluarganya agar bisa diterima kembali, serta memotivasi masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap korban pasung, sekaligus memberi informasi melalui sistem ini.
Sementara itu, saat ini psikotik yang dipasung sebanyak 2.090 orang dan pihaknya memberi bantuan berupa makanan senilai Rp1 juta per tahun, serta bantuan berupa alat kerja bagi keluarganya. (*)