Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau para lurah dan camat menginisiasi warganya untuk menciptakan kampung pendidikan atau kawasan tempat tinggal yang nyaman dan bagi proses tumbuh kembangnya anak-anak.
"Para lurah tolong di support program ini. Lurah dan camat menginisiasi warganya untuk ikut serta. Tidak apa-apa kalah, yang penting berusaha, yang penting manfaatnya besar untuk warga," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat peluncuran lomba kampung pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo di Pemkot Surabaya, Senin.
Menurut dia, tidak penting apakah nantinya akan menjadi pemenang atau tidak. Adapun yang terpenting, lanjut dia, setiap lurah dan camat mampu memotivasi warga di wilayahnya untuk mewujudkan kampung yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.
"Para lurah tolong di support program ini. Lurah dan camat menginisiasi warganya untuk ikut serta. Tidak apa-apa kalah, yang penting berusaha, yang penting manfaatnya besar untuk warga," ujarnya.
Wali kota mengatakan selama ini pendidikan untuk anak-anak di sekolah sudah bagus. Namun, pendidikan tidak cukup hanya di sekolah. Keberadaan kampung juga sangat mendukung untuk membentuk karakter anak.
Terkait hal itu, lanjut dia, keberadaan lomba kampung pendidikan ini menjadi sangat penting. "Mari kita ciptakan lingkungan yang baik di sekitar kita. Dengan begitu, semakin kecil ruang bagi mereka untuk melakukan perbuatan negatif," ujarnya.
Tahun ini, kata dia, merupakan tahun kedua penyelenggaraan lomba kampung pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo. Untuk tahun 2016 ini, sasaran program kampung pendidikan sebaanyak 308 kampung yang diharapkan menjadi piloting di setiap kelurahan.
Ruang lingkup kampung pendidikan kampung’e arek Suroboyo secara administrasi meliputi satu RW yang bisa terdiri dari beberapa RT untuk mengakomodir kategori kampung.
Bentuk program kampung’e Arek Suroboyo terdiri dari lima kategori yang memiliki beberapa indikator yakni sebagai kampung belajar, kampung sehat, kampung asuh, kampung kreatif dan inovatif serta kampung aman.
Untuk tahun lalu, predikat Kampung Pendidikan kategori kampung belajar diraih oleh RW VIII Kelurahan Babat Jerawat. Salah satu yang menonjol dari Kelurahan Babat Jerawat adalah adanya program jam belajar.
Ketua RW VIII Kelurahan Babat Jerawat, Bagus Ardianto mengatakan salah satu program unggulan di kelurahannya adalah program jam pendidikan. Bahwa pada jam pendidikan yakni dari pukul 18.00 WIB hingga 19.30 WIB, semua anak-anak se-RW harus masuk ke rumah untuk belajar.
Sehingga, lanjut dia, tidak ada anak-anak yang berkeliaran. Bahkan, kegiatan RW seperti rapat pun, juga harus digelar setelah jam pendidikan tersebut. "Awalnya memang berat. Saya juga harus berkeliling untuk memastikan tidak ada anak-anak yang masih berada di luar," ujarnya.
Program jam pendidikan itu berdampak positif bagi warga Kelurahan Babat Jerawat. Tidak hanya berhasil memenangkan lomba Kampung Pendidikan 2015 untuk kategori kampung belajar. Anak-anak di sana juga punya budaya belajar.
Imbasnya, lanjut dia, mayoritas mereka diterima bersekolah di sekolah negeri. "Hampir semua anak-anak di sini diterima di sekolah negeri. Kalaupun swasta, di sekolah favorit," katanya. (*)
Risma : Lurah Harus Inisiasi Ciptakan Kampung Pendidikan
Senin, 2 Mei 2016 18:09 WIB
Para lurah tolong di support program ini. Lurah dan camat menginisiasi warganya untuk ikut serta. Tidak apa-apa kalah, yang penting berusaha, yang penting manfaatnya besar untuk warga