Jember (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat sebanyak 90 persen lahan pertanian di wilayah setempat sudah memasuki masa panen karena panen raya di kabupaten tersebut berlangsung M aret hingga April 2016.
"Hingga kini sebagian besar lahan pertanian di Jember sudah panen mencapai 90 persen dan tersebar merata hampir di 31 kecamatan di Jember, namun ada beberapa lahan pertanian di wilayah selatan yang belum panen," kata Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi di Jember, Rabu.
Menurut dia, sebagian lahan pertanian petani terserang hama dan penyakit, namun tidak sampai menyebabkan gagal panen atau puso, sehingga diharapkan tidak memengaruhi produksi padi di Jember tahun 2016 sebanyak 1.030.000 ton.
"Petani bersama petugas penyuluh lapangan dan Babinsa langsung bisa mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang lahan pertanian, sehingga tidak sampai puso," katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk lahan pertanian dipastikan aman karena stok berbagai jenis pupuk bersubsidi cukup banyak, namun pihaknya khawatir jatah pupuk yang dialokasikan untuk Kabupaten Jember tidak akan cukup sampai akhir tahun.
"Tahun ini, Jember mendapat kuota pupuk bersubsidi sebanyak 181.469 ton yang terdiri dari pupuk urea sebanyak 87.958 ton, ZA 40.011 ton, pupuk organik 16.506 ton, NPK 32.972 ton, dan pupuk SP-36 sebanyak 4.022 ton," tuturnya.
Dinas Pertanian Jember, lanjut dia, akan mengajukan permintaan tambahan pupuk bersubsidi untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk pada musim tanam akhir tahun 2016 karena jatah pupuk yang diberikan pemerintah masih belum sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Jember, Bukri meminta Dinas Pertanian memaksimalkan produksi padi di Jember dengan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di wilayah setempat.
"Kalau sampai terjadi penurunan produksi gabah pada tahun ini, maka bisa dikatakan pemerintah gagal memenuhi target pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan, sehingga Dinas Pertanian harus melakukan segala cara untuk memenuhi target itu," ucap legislator PDI Perjuangan itu.
Ia menjelaskan Jember menjadi salah satu kabupaten yang menjadi lumbung pangan di Jatim, sehingga hal tersebut seharusnya dipertahankan atau ditingkatkan lagi untuk mewujudkan swasembada pangan.*