Surabaya, (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong akuntan wilayah setempat menguasai pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan adanya sertifikasi internasional, untuk menuju tata kelola keuangan yang lebih baik.
"Kita tidak ingin Indonesia dikuasai akuntan luar negeri, oleh karena itu akutan kita yang dimotori Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) harus mengikuti sertifikasi internasional," ucap Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, saat pidato peresmian penggunaan Gedung IAI Jatim di Surabaya, Kamis.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf menyebutkan tenaga akutan luar negeri saat ini sudah mulai belajar beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia, dan para akuntan itu juga mau dibayar secara murah.
"Saya harap IAI Jatim proaktif dan ambil inisiatif di bidang akutansi, karena saya yakin IAI wilayah Jatim adalah yang terbaik di Indonesia," katanya.
Gus Ipul mengatakan dalam setiap program Pemprov Jatim selalu melibatkan IAI agar tata kelola keuangan pemerintah bisa menjadi lebih baik, salah satunya dalam program pengucuran Alokasi Dana Desa (ADD).
"Dalam program ADD, semua desa di seluruh Jatim, khususnya di setiap kecamatan selalu ada satu akuntan. Oleh sebab itu kami ingin terus bergandengan tangan untuk memajukan akutansi, khususnya bersama IAI," ucapnya.
Gus Ipul juga mendorong agar dunia usaha lainnya selalu menggunakan jasa akuntan dalam negeri dalam setiap tata kelola keuangannya.
"Karena sudah dimulai dari pemerintah, kita berharap dunia usia lainnya mengikuti dengan tidak menggunakan jasa akuntan luar negeri, karena jasa dalam negeri sangat mampu," katanya.
Sementara itu, Ketua IAI Jawa Timur Tjiptohadi Sawarjuwono mengatakan dari total anggota IAI Jatim sebanyak 3.921 orang, yang telah tersertifikasi secara internasional mencapai sekitar 1.000 orang.
"Kami terus mendorong dan bekerja sama dengan Pemprov Jatim agar jumlah akuntan anggota IAI Jatim yang tersertifikasi internasional bisa terus bertambah," ucapnya.
Salah satu dorongan itu, kata Tjiptohadi, adalah dengan sering menggelar seminar dan kegiatan, yang setiap kegiatan ada hitungan surat sertifikasinya atau skp.
Ia menyebutkan seluruh anggota IAI Jatim dipastikan tersertifikasi secara standar, yang merupakan bagian dari pendidikan akuntan, namun untuk secara internasional jumlahnya mencapai sekitar 1.000 orang.
"Kalau akuntan yang bersertifikasi internasional itu dibelakang namanya ada gelar CA, dan di Jatim ada sekitar 1.000 orang. Jumlah itu akan terus kami dorong," katanya.(*)