Malang (Antara Jatim) - Konsumsi ikan warga Kota Malang, Jawa Timur, selama kurun waktu 2015 naik menjadi 25,6 kilogram per kapita per tahun dibanding 2016 yang hanya mencapai 24,1 kilogram per kapita per tahun.
Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Hadi Santoso di Malang, Selasa, mengakui meskipun tingkat konsumsinya naik, masih lebih rendah dibanding dengan konsumsi ikan warga Malaysia yang mencapai 40 kilogram per kapita per tahun.
"Oleh karena itu, kami terus berupaya menggencarkan sosialisasi gemar makan ikan (gemarikan) bagi masyarakat, apalagi tingkat konsumsi ikan di daerah ini masih rendah. Sosialisasi gemarikan ini akan terus dilakukan di sekolah, khususnya untuk anak-anak usia pertumbuhan mulai SD hingga SMP," katanya.
Menurut Hadi Santoso yang akrab dipanggil Sony itu, anak-anak usia pertumbuhan ini sangat membutuhkan omega 3 untuk kecerdasan otak dan omega 3 ini banyak terdapat di ikan. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak membutuhkannya.
Kelompok sasaran Dinas Pertanian, lanjutnya, selama ini masih di tingkat anak-anak. Selanjutnya, di tingkat SMA dan SMA, serta masyarakat umum.
"Dengan adanya sosialisasi yang cukup gencar ini, kami berharap tingkat konsumsi ikan warga Kota Malang secara bertahap bisa ditingkatkan, apalagi, tingkat kesejahteraan (ekonomi) dan pendidikan masyarakat di Kota Malang semakin meningkat pula," ujarnya.
Ia mengemukakan sebenarnya konsumsi ikan warga Kota Malang sudah meningkat, dari 24,1 kilogram per kapita per tahun menjadi 25,6 kilogram per kapita per tahun. Namun, angka itu masih jauh dari harapan. Pihaknya menargetkan secara bertahap yang nantinya bisa menembus angka menjadi 30 kilogram per kapita per tahun.
Sony menambahkan, jika konsumsi ikan per kapita terus naik, akan berdampak baik petani ikan (pembudidaya) dan nelayan karena permintaan akan produk ikan juga meningkat, baik ikan hasil tangkapan (ikan laut) maupun ikan budi daya (air tawar).
"Apalagi dalam waktu dekat ini juga akan diresmikan pengoperasian swalayan khusus ikan, sehingga menunjang kebutuhan masyarakat sekaligus memberikan peluang bagi nelayan maupun pembudidaya untuk meningkatkan kesejahteraannya," urainya.(*)