Jember (Antara Jatim) - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, membuka dua program studi (prodi) baru pascasarjana lintas disiplin yakni magister Ilmu Kesehatan dan magister Bioteknologi.
Pembukaan masa perkuliahan ditandai dengan kegiatan kuliah perdana yang menghadirkan pakar bioteknologi Advisor Plant Science Center RIKEN Jepang Prof Tatsuo Sugiyama, dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makasar dr H. Mahmud Ghaznaawie di Unej, Kamis.
"Pembukaan dua program studi pascasarjana lintas disiplin itu diharapkan dapat menunjang tekad Unej sebagai pusat keunggulan di bidang bioteknologi dalam bidang pertanian dan kesehatan," kata Rektor Unej, M. Hasan, di Kabupaten Jember.
Ia mengatakan pembukaan program magister Ilmu Kesehatan dan magister Bioteknologi menunjukkan keseriusan Unej sebagai "center of excellent" dalam bidang bioteknologi, khususnya bidang pertanian dan ilmu kesehatan.
"Unej sudah mendapatkan dukungan dana dari pemerintah dan Islamic Development Bank sebesar Rp600 miliar untuk mengembangkan bioteknologi dan gedung 'Center for Development of Advance Science and Technology' (CDAST) 1 juga sudah berdiri," tuturnya.
Hasan berharap para mahasiswa program magister lintas disiplin mampu menghasilkan penelitian yang unggul, sehingga ke depan Unej akan menjadi sektor pemimpin di bidang bioteknologi.
Sementara itu dalam laporannya, Direktur Pascasarjana Unej, Prof Rudi Wibowo mengatakan pada tahun pertama program magister Ilmu Kesehatan menerima sebanyak 49 mahasiswa baru dan program magister Bioteknologi sebanyak 16 mahasiswa baru.
"Ini merupakan hari yang bersejarah bagi Universitas Jember karena untuk pertama kali membuka program studi pascasarjana multidisiplin. Kami berharap akan diikuti dengan pembukaan program pascasarjana lainnya," kata guru besar sosial ekonomi pertanian itu.
Sebelumnya, pada hari Rabu (17/2), para mahasiswa baru program magister Ilmu Kesehatan dan magister Bioteknologi mendapatkan pembekalan dalam bentuk Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) yang diberikan oleh Pembantu Rektor I, Zulfikar, PhD.
Dalam kesempatan tersebut, Zulfikar memaparkan secara umum bagaimana peran institusi dalam menjalankan misi pendidikan tinggi, hasil riset unggul Unej dalam bioteknologi, serta pentingnya kekuatan sebuah riset yang menjadi indikator utama dalam menetapkan arah unggulan sebuah institusi.(*)