Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat perekonomian mengatakan bahwa budaya menabung akan mengurangi jumlah pengeluaran pasti maupun pengeluaran pribadi setiap bulan yang bisa meningkatkan tabungan domestik dan perekonomian, sehingga mendukung perekonomian nasional menjadi mandiri.
"Saat kondisi perekonomian kurang mendukung, banyak orang terutama kalangan menengah ke bawah mengenyampingkan perihal menabung dengan alasan penghasilan pas-pasan, padahal justru dengan cara menabung, kita bisa mengurangi jumlah pengeluaran di setiap bulannya," kata Branch Manager State Bank of India Indonesia Branch di Surabaya, Zulfikar dalam seminar Motivasi dan Manfaat Menabung yang digelar Kampus Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Senin.
Ia mengatakan, pola pikir semacam itu dianggap tidak sepenuhnya benar, karena budaya menabung tetap harus dilakukan dalam kondisi apapun, seperti ketika kondisi ekonomi kurang mendukung, menabung tetap harus dilakukan dengan beberapa trik yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Teori ekonomi menyebutkan bahwa kita harus menyisihkan sepertiga dari penghasilan untuk menabung bisa dilanggar, karena hal itu tidak masalah, seperti halnya dengan menyisakan dalam nominal tertentu yang tidak memberatkan atau sepertiga dari nilai pendapatan yang sudah dikurangi jumlah pengeluaran pasti dan penggeluaran pribadi," ujarnya.
Menurut dia, besaran nilai yang ditabung tidak akan menjadi permasalahan, apalagi di Indonesia budaya menabung masih sangat minim, terlihat dari kecilnya nilai diposito di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, selain itu budaya menabung mampu dijadikan indikator utama dalam membenahi permasalahan perekonomian dalam negeri, terutama yang bersifat fundamental.
"Menurut saya kebiasaan menabung akan membantu masalah yang bersifat struktural dan baik bagi perekonomian kita ke depannya, sehingga saya imbau, khususnya para mahasiswa untuk mulai menerapkan budaya menabung sejak dini," paparnya.
Di sisi lain, Dekan Fakultas Ekonomi Unitomo, Susanto Soekiman menjelaskan kebiasaan menabung harus didisiplinkan, sehingga kebiasaan tersebut harus mulai sedini mungkin karena masa kuliah dianggap sebagai masa awal yang tidak telat untuk memulainya.
"Kebiasaan itu memang sebaiknya dibiasakan dari kecil, namun masa kuliah juga belum terlambat. Apalagi di masa itu, mahasiswa kebanyakan belum berpenghasilan sendiri," ungkapnya.
Saat ekonomi belum membaik, lanjutnya tabungan deposito dianggap pilihan yang lebih baik dibanding jenis investasi lain karena deposito bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Oleh karena itu, prinsip itu tidak berlaku pada investasi jenis lain, seperti emas, reksadana, atau saham.
Di saat yang sama, pihak State Bank of India dan Unitomo juga menandatangani kesepakatan kerja sama. Dengan kerja sama itu, pihak State Bank of India bisa lebih leluasa menggaet nasabah dari kalangan mahasiswa Unitomo. Sementara pihak kampus akan difasilitasi apabila ingin menggelar magang kerja atau rekrutmen tenaga kerja. (*)
Pengamat: Budaya Menabung Kurangi Jumlah Pengeluaran
Senin, 19 Oktober 2015 17:14 WIB
Pengamat perekonomian mengatakan bahwa budaya menabung akan mengurangi jumlah pengeluaran pasti maupun pengeluaran pribadi di setiap bulannya yang bisa meningkatkan tabungan domestik dan perekonomian, sehingga perekonomian nasional menjadi mandiri.