Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa) menjelaskan kronologi meninggalnya dua peserta Pendidikan Diklat Dasar (Diklatsar) Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya di Lokasi Wana Wisana Sumuran RPH Rejosari, Dusun Bekur, Sumberejo, Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
Dalam rilis Mapalsa yang diterima Antara mejelaskan tanda-tanda kedua peserta Diklatsar mengalami penurunan kesehatan pada hari kedua, Kamis (15/10) yang menyatakan bahwa Yudhi Akbar Rizky (18) mahasiswa semester I Jurusan Psikologi dan Lutfi Rahmawati (19) mahasiswa semester III dari Fakultas Matematika dan Saintek mengeluh sakit.
Rizky mengalami kondisi lemah dengan tanda-tandanya sakit di ulu hati, dan ternyata ketika ditanya panitia, Rizky mengaku memiliki riwayat bronchitis stadium 2 dan tidak kontrol sama sekali selama 6 bulan. Selain itu, Rizky juga mengaku masih aktif merokok dan berniat untuk berhenti kemudian panitia segera membawa Yudhi ke mantri atau dokter setempat karena Yudhi tidak membawa obat-obatan pribadi. Rizky pun akhirnya beristirahat di pos induk panitia tanpa mengikuti kegiatan selanjutnya.
Sedangkan Lutfi ketika mengikuti materi SAR terpeleset dan terjatuh, sehingga menyebabkan memar di bagian lutut, kemudian pihak panitia memberikan obat kepada Lutfi agar memar di bagian lutut Lutfi bisa segera sembuh.
Pada Jumat (16/10) seluruh peserta yang sudah kembali sehat mengikuti kegiatan lintas kering hingga sore hari, namun ketika istirahat di kawasan Lembah Setan, tiba-tiba Rizky merasa sakit dan muntah-muntah, lalu dibawa ke pos induk panitia.
Keesokan harinya, Sabtu (17/10) Semua peserta kembali mengikuti kegiatan tanpa Rizky, sekitar pukul 15.00 WIB Rizky meminta minum untuk beristirahat dan tertidur, ketika dibangunkan pada pukul 16.00 WIB Rizky dibangunkan namun tidak ada respon dan akhirnya panitia membawa Yudhi ke RS Wafa Husada.
Sementara Lutfi dibiarkan tidur tanpa mengikuti kegiatan lapangan, namun pada pukul 16.00 WIB Lutfi dibawa ke puskesmas setempat meski tidak mengalami tanda-tanda sakit yang kritis. Setibanya di puskesmas, tim medis menyatakan Lutfi sudah meninggal dunia, dan di duga sudah meninggal dalam perjalanan. (*)