Kediri (Antara Jatim) - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, Jawa Timur, menyiapkan berbagai bibit tanaman untuk persiapan reboisasi pascakebakaran yang terjadi di areal Gunung Wilis.
"Kami sudah siapkan berbagai bibit tanaman tinggal menyebar. Jenisnya juga beragam seperti biji kaliandra dan jumlahnya berton-ton," kata Wakil Administratur Kediri Utara Perum Perhutani KPH Kediri Nuradin Eko Saputro di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan saat ini biji itu belum disebar, sebab kondisi tanah masih belum memungkinkan. Sesuai rencana, biji itu disebar di lokasi bekas terjadinya kebakaran, untuk pemulihan kawasan hutan.
Ia juga mengatakan, api sudah bisa dipadamkan sejak diketahui api berkobar di areal Gunung Wilis pada pekan lalu. Petugas melakukan berbagai upaya manual untuk memadamkan api.
Selain menggunakan cara manual, petugas juga membuat sekat di kawasan hutan yang terbakar. Berbagai alang-alang akan dibersihkan, sehingga memutus api sehingga bisa padam.
Ia mengatakan secara keseluruhan terdapat 33,5 hektare hutan lindung yang terbakar. Kawasan itu masuk di wilayah Perhutani Kediri, tepatnya di petak 144 RPH Kanyoran, BKPH Kediri yang berada di Kecamatan Semen. Selain itu, terdapat 3,3 hektare lahan di Kabupaten Nganjuk yang juga terbakar. Namun, secara nominal kerugian sampai saat ini masih dihitung.
Menurut dia, lahan yang terbakar itu tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan keseluruhan hutan yang ada di Kabupaten Kediri. Namun, jika tidak mendapatkan prioritas, di kawasan itu tidak akan cepat ditumbuhi tanaman. Terlebih lagi, di lokasi itu terjadi kebakaran dua kali, yaitu pada 2012 dan 2015.
Ia juga mengatakan, untuk penyebaran bibit masih menunggu hujan. Penyebaran pun akan dilakukan dengan teknik menaburkan biji tanaman. Namun, penyebaran akan dilakukan dengan manual, dengan naik gunung dan bukan dengan menggukan helikopter.
Nuradin juga menambahkan, selain melibatkan petugas nantinya juga melibatkan para pecinta alam. Di lokasi menuju kawasan yang terbakar merupakan jalur yang pendakian. Setiap pecinta alam yang sengaja naik nantinya akan dimintai bantuan untuk menyebarkan biji di dalam kawasan hutan.
Walaupun saat ini api sudah padam, Nuradin mengatakan tetap menempatkan petugas untuk berjaga. Hal itu dilakukan guna memantau titik api yang bisa jadi timbul kembali.
Penjagaan itu melibatkan petugas dari Perhutani Kediri maupun dari warga sekitar. Ia berharap, kebakaran hutan itu tidak terjadi lagi, sehingga ekosistem lingkungan bisa stabil. (*)