Pamekasan (Antara Jatim) - Motivator asal Jerman, Andrea Bossecker yang dihadirkan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jawa Timur menggugah semangat belajar pemuda dan mahasiswa di Pulau Madura, saat tampil dalam seminar internasional yang digelar di kampus itu, Kamis.(10/9).
Seminar yang digelar oleh Pusat Pengembangan Bahasa STAIN Pamekasan ini bertema "Motivating Young Learners Through Meaningfull Activities/ Motivasi Pelajar Muda Melalui aktivitas yang Menyenangkan".
"Kegiatan seminar seperti ini sebenarnya rutin kami lakukan, tapi kali sengaja mendatangkan pembicara dari Jerman dengan sekala internasional," kata Ketua Pusat Pengembangan Bahasa STAIN Pamekasan, Abd Ghafur.
Andrea Bossecker memang dikenal ahli dalam memberikan materi sesuai dengan tema itu.
Ini bisa dilihat dari pengalaman belajarnya di beberapa kampus di luar negeri, diantaranya University of Education Freiburg, Philipps-Universität Marburg, Art History and Educational Sciences, Elementary School Stadtschule Bad Vilbel, dan Study abroad program at California State University San Bernardino, CA, United States, serta pengalaman lainnya dalam pertukaran pelajar internastional.
Pada seminar international itu, Andrea Bossecker menjelaskan dua hal penting. Pertama, tentang materi seminar yang mengacu kepada tema "Motivating Young Learners Through Meaningfull Activities". Kedua, tentang budaya di Jerman (.culture in Germany/).
Pada poin pertama, Andrea menjelaskan pentingnya pemahaman tentang teori-teori pendidikan oleh semua guru sesuai dengan jenjangnya dalam sebuah proses perkuliahan.
Setelah pemahaman, lalu dilanjutkan dengan praktik-praktik sesuai dengan teori yang sudah didapatkan secara konsisten dan terus menerus.
"Artinya, teori yang diberikan harus segera dipraktikkan agar terinternalisasi kepada semua siswa dan mahasiswa," kata pemateri yang juga pernah belajar di Philipps-Universitat Marburg, ini.
Andrea menekankan bahwa semua orang harus meningkatkan kompetensinya sesuai dengan disiplin keilmuan yang dikuasainya selama proses pendidikan. Selain itu, faktor perhatian negara terhadap pendidikan menjadi salah satu poin yang tidak bisa dihilangkan.
Poin kedua yang disampaikan oleh Andrea, tentang budaya masyarakat Jerman yang membuat negara itu menjadi maju. Diantaranya, mereka selalu tepat waktu dan menghargai waktu secara profesional.
Masyarakat Jerman, tutur dia, menghargai dan menjaga tradisi mereka dan mencoba meneruskan apa yang telah dicapai oleh para pendahulunya mulai Albert Einstein hingga Angela Merkel yang sekarang menjabat sebagai Perdana Menteri di Jerman.
Di hadapan ratusan peserta seminar itu, Andrea menyatakan bahwa dalam konteks budaya sangat kagum dengan semua tradisi bangsa Indonesia yang sangat beragam serta panora alamnya yang sangat indah, termasuk panorama alam yang ada di Pulau Madura.
"Ini saya rasakan ketika saya berkunjung ke Pulau Gili Labak, Sumenep dengan tim change of culture minggu lalu," tutur perempuan yang mengaku menyukai nasi pecel ini.
Hadirin umumnya mengaku puas dengan pemaparan nara sumber yang banyak mengenyam pendidikan di luar negeri ini.
Seminar internasional yang digelar oleh Pusat Pengembangan Bahasa STAIN Pamekasan dibuka oleh Wakil Ketua I STAIN Ahmad Mulyadi, M.Ag mewakili Ketua STAIN Dr Taufiqurrahman, M.Pd dan diakhiri dengan penyerahan cindera mata yang diberikan langsung oleh ketua pusat pengembangan bahasa Abd Ghofur, M.Pd. (*)