Surabaya (Antara Jatim) - "Dance Festival" 2015 akan menampilkan kolaborasi berbagai genre seni tari mulai tari tradisional, hip hop, balet, kontemporer hingga cramping dance dari berbagai kelompok tari di Surabaya, Jakarta, Bali, hingga bekerja sama dengan penari internasional dari Jepang dan Korea.
"Tema pada tahun ini adalah 'The Beauty of Diversity" yang kali ini terdapat 19 kelompok tari yang turut berpartisipasi dengan menampilkan karya-karya tari yang mencerminkan keindahan dari keberagaman yang ada dalam seni tari," kata Management Ciputra Hall, Fenny Sukamto, ketika konferensi pers di Ciputra Hall Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan, Festival ini didukung oleh sembilan institusi/kelompok yang mengusung konsep kolaborasi antar genre tarian selama dua kali yaitu pada hari Minggu (30/8) dan pada Minggu depan (6/9), dengan menghasilkan suatu pementasan tari yang indah dari perbededaan genre tari, sehingga menumbuhkan kebersamaan, kebahagiaan serta kedamaian.
"Untuk pertunjukan seni tari besok dimulai pukul 18.00 dengan menampilkan Korean Language Culture Center (KLCC) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Angga Lee Dance Company, Last Minute Street Crew, HeavyBUCKStylez, Raff Dance Company, Sawung Dance Studio, Center Point Ballet Academy, dan Belle Ballet School & Extreme Production," paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, pada hari kedua yaitu Minggu (6/9) mendatang akan menampilkan EKI Dance Company, Ai Project Indonesia, Studio Tydif Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dewi Ballet Studio, Premiere School of Ballet, Flores Classical Ballet School, Indonesia Krump, Surabaya Untuk Bangsa, dan Exquisite Dance Company.
"Kami berharap dengan adanya pertunjukan seni tari setiap tahunnya, Kota Surabaya akan lebih dikenal dengan berbagai pertunjukan seni tari yang beragam, karena seni tari di Surabaya masih belum dilirik oleh beberapa kalangan khususnya generasi muda, padahal seni tari di Surabaya bahkan Indonesia memiliki berbagai tari yang harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada semua orang," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada Festival Dance kali ini berbeda dari tahun lalu yang mengambil tema "Unity in Diversity" dengan menampilkan beragam tarian dari berbagai genre, sedangkan untuk tahun ini merupakan pengembangan dari tahun lalu yang akan melibatkan 95-120 penari untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
Sementara itu, Principal Belle Ballet School, Aprilia Ekasari mengatakan dalam pementasannya akan menampilkan karya tari berjudul "Metamorphosis" yang akan berkolaborasi dengan penari aerial silk dance dari Extreme Production sebanyak 11 penari ballet.
"Seni merupakan bahasa manusia yang universal yang dapat melampaui segala batasan, sehingga kami akan menampilkan beberapa pementasan salah satunya dengan berkolaborasi dengan penari aerial silk dance dari Extreme Prodiction berjudul Metamorphosis," tandasnya. (*)