Pamekasan (Antara Jatim) - Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu, membakar atribut PKI (Partai Komunis Indonesia) yang disita dari peserta karnaval pada pawai Budaya HUT Kemerdedekaan RI yang digelar Sabtu (15/8).
Pembakaran atribut berupa gambar dan foto partai terlarang dan berideologi Anti-Tuhan ini digelar di depan Pendopo Ronggosukowati Pemkab dan secara simbolis pembakaran dilakukan Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi.
"Ini merupakan sisa atribut PKI yang kami sita dari peserta karnaval, kemarin (Sabtu, 14/8) dan sebagian kami sita di Mapolres Pamekasan sebagai alat bukti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha pada acara pembakaran atribut PKI itu.
Selain atribut, yang juga bakar ialah gambar tokoh PKI seperti DN Aidit yang juga banyak dipajang oleh peserta karnaval pada HUT Kemerdekaan RI yang digelar Pemkab Pamekasan saat itu.
Pemusnahan atribut PKI yang ditemukan marak beredar pada karnaval yang digelar di Pamekasan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Minggu (16/8) itu merupakan lanjutan dari pemusnahan yang dilakukan Kodim 0826 Pamekasan Sabtu (15/8) seusai acara digelar.
Sementara, terkait maraknya peredaran atribut partai terlarang pada HUT Kemerdekaan RI di Pamekasan, polisi kini telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa Sekda Pemkab Pamekasan Alwi.
Alwi diperiksa dalam kapasitasnya selalu Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan.
Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi menyebutkan, perintah pemajangan atribut PKI, serta foto para tokoh PKI para karnaval budaya HUT Kemerdekaan RI di Pamekasan itu, memang atas perintah panitia penyelenggara dengan tujuan untuk mengenang kekejaman PKI pada masa lalu.
Hal itu, sebagaimana tertuang dalam surat panitia penyelenggara kegiatan karnaval dalam surat Nomor: 09/PAN.HUT.RI/2015 yang ditujukan kepada Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP/SMA dan SMK di Pamekasan tertanggal 9 Juli 2015 yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia Dr Alwi, M.Hum dan Sekretarisnya Moh Alwi, M.Si.
Dalam surat itu salah satu sekolah diminta untuk memerankan praktik kekejaman PKI di masalah lalu, dengan membawa simbol-simbol PKI, dan tokoh-tokoh PKI yang pernah melakukan kekejaman.
"Tapi praktik yang terjadi di lapangan, tidak seperti itu. Makanya hingga kini kami terus melakukan pendalaman dan penyelidikan ada tidaknya unsur kesengajaan ataupun unsur kelalaian dari pihak panitia penyelenggara," kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha.
Sementara, pembakaran atribut, foto para tokoh di depan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan itu disaksikan oleh pimpinan masing-masing SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan, serta perwakilan organisasi kemasyarakat di Kabupaten Pamekasan. (*)