Tulungagung (Antara Jatim) - Omzet produksi lampion bertema HUT Kemerdekaan RI di sentra kerajinan lampion Tulungagung, Jawa Timur naik signifikan seiring meningkatnya order atau pesanan dari berbagai daerah, seperti Trenggalek, Ponorogo, Blitar, Kediri dan Tulungagung.
Seorang perajin lampion kemerdekaan, Eka Nurwijayanti, Kamis, mengungkapkan saat ini permintaan lampion hias bertema HUT kemerdekaan ke-70 RI mencapai kisaran 2.500 buah.
Menurutnya, jumlah itu meningkat dibanding saat menjelang Lebaran lalu yang sempat tembus 2.000 pesanan, atau pada hari biasa yang hanya di bawah produksi 500 buah.
"Kami sampai harus menghentikan dulu produksi tas bahan daur ulang untuk fokus menyelesaikan pesanan lampion yang melimpah," tutur Eka di sela kegiatannya membuat lampion kemerdekaan di tempat usahanya di Desa Gondang, Kecamatan Gondang.
Dengan banyaknya pesanan, lanjut Eka, dirinya terpaksa mengerahkan 10 orang pekerja dari para tetangganya agar pesanan lampion selesai tepat waktu.
Sepuluh para pekerja dianjurkan untuk lembur mengerjakan lampion mulai dari kerangka lampion yang terbuat dari kayu limbah pabrik pengolahan kayu hingga menutup kerangka dengan plastik vinyl yang dilengkapi gambar dan tulisan dari permintaan pemesan guna mengejar waktu.
Eka menjelaskan, mayoritas pesanan yang dia terima yakni lampion berbentuk kotak atau persegi dengan berbagai ukuran.
Dengan bentuk yang sederhana ini, perajin lampion tidak begitu merasa kesulitan dalam pembuatannya dan juga pesanan dengan jumlah banyak lebih cepat pengerjaannya, meskipun waktunya terbatas.
"Bentuk ini (persegi/kotak) adalah yang paling diminati pembeli. Kami belum berencana membuat inovasi model lain karena selain lebih rumit, harga jual produk biasanya juga menjadi mahal dan itu memberatkan pembeli," kata Agus, perajin lain di lokasi yang sama.
Harga lampion yang dijual di sentra kerajinan lampion Eka dipatok bervariasi. Untuk lampion ukuran kecil dijual seharga Rp40 ribu per buah untuk harga eceran, atau Rp35 ribu per buah untuk pembelian paket minimal 10 buah.
Sedangkan untuk ukuran sedang dipatok seharga Rp80 ribu per buah, ukuran besar dengan harga Rp100 ribu per buah, dan ukuran jumbo Rp150 ribu per buah.
Seluruh ukuran lampion tersebut telah dilengkapi bola lampu dan kabel.
Dari sekian produk dan ukuran yang dijual itu, paling banyak permintaan adalah lampion ukuran kecil oleh lingkungan masyarakat dari berbagai pelosok desa/kelurahan di Tulungagung, Trenggalek, Blitar, hingga Malang.
"Ada juga pesanan dari pemerintah daerah. Ini kemarin kami mengirim pesanan lampion untuk pendopo (kabupaten Tulungagung)," ujarnya. (*)
Omzet Perajin Lampion Kemerdekaan Tulungagung Meningkat Signifikan
Kamis, 13 Agustus 2015 8:50 WIB
"Kami sampai harus menghentikan dulu produksi tas bahan daur ulang untuk fokus menyelesaikan pesanan lampion yang melimpah," tutur Eka di sela kegiatannya membuat lampion kemerdekaan di tempat usahanya di Desa Gondang, Kecamatan Gondang.