Pamekasan (Antara Jatim) - Petani di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu, memanen padi perdana demplot penggunaan pupuk tablet NPK (30-6-9) 4 gram dan 5 gram pada padi sawah, hasil uji coba penggunaan pupuk sekali aplikasi dalam kondisi kekurangan air karena musim kemarau.
Panen pedana uji coba demplot di Dusun Tanjung Utara, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan oleh kelompok usaha produktif (KUR) Pojur.
"Berdasarkan sampel hasil ubinan panen dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m didapat hasil 4,5 kilogram sehingga jika dikalikan 1,6 menjadi 7,2 ton gabah kering panen (GKP) per hektare," kata penyuluh pertanian Pamekasan Bambang Heri yang hadir pada acara panen pertana itu, Sabtu.
Ia juga menjelaskan, pupuk tablet NPK (30-6-9) itu memang sudah lama ditunggu petani, karena merupakan pupuk majemuk sehingga tidak memerlukan pupuk yang lain.
Koordinator KUP Pojur Bambang Priyanto menyatakan, Pupuk Tablet NPK (30-6-9) itu merupakan produk dari PT Sri Rejeki produsen pupuk NPK Pamafert dan PT Pojur Laranta Madura guna mendukung Program Kemandirian Pangan Madura.
Di Pamekasan, kata dia, luas areal lahan demplot sebanyak 5 hektare, tersebar di 2 kecamatan, yakni 3,5 Hektar di Kecamatan Pademawu dan 1,5 hektare di Kecamatan Tlanakan.
Hadir pada pada panen perdana itu, Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi, perwakilan PT Pojur Laranta Madura, PT Sri Rejeki selaku produsen pupuk NPK Pamafert, Dinas Pertanian, penyuluh, serta Muspika Kecamatan Pademawu.
Dalam sambutannya Dandim 0826 Letkol Arm Mawardi mengatakan, selama ini TNI AD telah melaksanakan pendampingan swasembada pangan di wilayah Kabupaten Pamekasan guna mendukung mensukseskan program swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah pusat.
"Petani kita (Pamekasan) sudah mulai berubah baik pola maupun metode tanam serta pengolahan tanah, sehingga hasil produksinya meningkat," katanya.
Terkait program demplot ini, Dandim menyatakan, sangat mendukung, dan berharap agar demplot itu bisa memberi pembelajaran petani tentang keunggulan penggunaan Pupuk Tablet NPK (30-6-9).
Namun demikian, ia juga berharap agar program penggunaan pupuk tablet NPK (30-6-9) tidak kontra produktif dengan metode pemupukan yang dianjurkan.
"Program ujicoba Pupuk Tablet NPK (30-6-9) jangan sampai kontra produktif dengan metode pemupukan berimbang yang telah dianjurkan selama ini," tegas katanya.
Sementara itu Dwi Pudjo Leksono dari PT Sri Rejeki mengatakan program Demplot ini berawal dari keprihatinan permasalahan pupuk yang sering terjadi kelangkaan.
"Kami bekerjasama dengan PT Pojur Lantara Madura mencoba membantu petani dengan mengenalkan produk Pupuk Tablet NPK (30-6-9) sebagai solusi permasalahan kelangkaan pupuk dan berharap bisa membantu petani dalam meningkatkan produktivitas hasil panen (padi)," katanya. (*)