Jember (Antara Jatim) - Salah satu jenis minuman yang sering ditemui di sejumlah daerah adalah es dawet atau es cendol, namun masing-masing daerah biasanya memiliki ciri khas yang berbeda dalam penyajiannya. Di Kabupaten Jember, Guru Besar Universitas Jember Prof Achmad Subagyo mengembangkan berbagai makanan dan minuman yang berbahan tepung modified cassava flour (mocaf), termasuk es dawet yang berbahan baku dari tepung mocaf. Penemu mocaf itu sudah mengembangkan industri mocaf dari hulu hingga hilir dengan memiliki sebuah gerai bernama "Mister Te" yang menjual aneka makanan berbahan baku singkong seperti Mie Mocaf Jamur, es dawet mocaf, dan berbagai kudapan atau kue berbahan tepung mocaf. Keunggulan mocaf atau tepung singkong selain memiliki kandungan mineral kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi dan gandum, bahan baku itu juga tidak mengandung glutein sehingga aman untuk penyandang autis dan diabetes. Penerima penghargaan Cipta Lestari Kehati yang akrab dipanggil Pak Bagyo itu juga sering menyajikan menu makanan dan minuman berbahan mocaf pada saat ada kunjungan menteri atau tokoh-tokoh nasional yang menghadiri kegiatan di Universitas Jember. Koki dapur Mr Te, Voni mengatakan pembuatan dawet mocaf hampir sama dengan pembuatan dawet atau cendol pada umumnya, namun yang berbeda adalah bahan bakunya. "Es dawet mocaf dipadukan dengan santan dan sirup yang terbuat dari gula Jawa asli, sehingga rasa manisnya sangat pas dan tidak ada pemanis buatan dalam es dawet mocaf," tuturnya. Sajian es dawet di Gerai Mr Te itu selalu habis setiap harinya, apalagi pada saat cuaca cukup panas karena banyak pengunjung yang memesan es dawet mocaf yang menyegarkan itu. "Banyak pembeli yang memesan es dawet mocaf sebagai pelengkap menu utama mie mocaf jamur, sehingga pengunjung yang datang sore hari biasanya tidak kebagian es dawet itu," paparnya. Harga semangkuk es dawet mocaf juga sangat terjangkau untuk semua kalangan yakni Rp2.500 satu porsi, sehingga tidak heran es dawet tersebut selalu laris manis diburu pengunjung. Salah seorang pengunjung, Hafit, mengatakan rasa es dawet mocaf sangat pas di lidah pengunjung karena perpaduan kenyal dari dawet, rasa gurih dari santan, dan manisnya dari gula aren Jawa. "Saya suka es dawet mocaf karena rasa manis dari gula Jawa tidak berlebihan dan pas menurut saya, sehingga tidak heran saya selalu memesan dua mangkuk," ujarnya. Ia mengatakan rasa dawet yang terbuat dari mocaf hampir sama dengan dawet yang terbuat dari tepung beras, namun kekenyalannya sedikit berbeda. "Es dawet mocaf sangat cocok diminum siang hari saat cuaca panas untuk menyegarkan tenggorokan yang kering dan dijamin dua mangkuk pasti habis," katanya.(*)
Berita Terkait
Bappelitbangda: Tiga kuliner tradisional Kota Madiun diakui BRIN
29 Oktober 2025 23:00
Bapppeda inisiasi kuliner tradisional Kota Madiun menjadi WBTB
10 Juli 2025 22:45
"Trainspotting" sembari ditemani es dawet segar di Sidoarjo
18 Januari 2025 14:26
Berbuka puasa dengan Es Dawet Suronatan Madiun, Segeerrr...!!
21 Maret 2023 21:07
Lezatnya dawet durian khas Wonosalam
12 Februari 2023 05:14
Polisi tangkap pedagang jual dawet dicampur karbit di Jember
16 November 2022 23:22
Pimpinan DPRD Jatim sowan ke PWNU
27 Oktober 2022 19:10
PSI pecat kader "penjual dawet" sebar hoaks soal Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022 16:11
